Senin, 25 April 2022

MERDEKA BELAJAR, BELAJAR MERDEKA

Belajar merupakan kebutuhan manusia. Hal ini terkait dengan situasi kehidupan yang yang sangat dinamis. Dinamisasi kehidiupan menyebabkan terjadi perubahan dalam banyak hal.

Merdeka merupakan satu  situasi yang  memungkinkan setiap orang untuk melakukan keinginannya. Kita dapat melakukan sesuatu tanpa ada larangan. Selama yang kita lakukan sebuah kebenaran, kita merdeka melakukannya. Walaupun kita harus memperhatikan kemerdekaan orang lain.

MERDEKA BELAJAR

Setiap orang harus belajar agar dapat menyelesaikan masalah hidup. Kedinamisan kondisi kehidupan tidak mungkin kita hadapi dengan kemampuan yang ada. Kita memang mempunyai kemampuan sejak dilahirkan. Tetapi kemampuan tersebut adalah kemampuan minimal. Kemampuan ini adalah yang ditujukan untuk menghadapi masalah hidup yang sederhana. Kemampuan ini harus dikembangkan sesuai kondisi hidup yang dihadapi. 

Dan, sesungguhnya belajar itu adalah hak hakiki setiap orang. Artinya, setiap orang merdeka untuk belajar. Mereka dapat belajar apapun, dimana pun, kapanpun, dan dengan siapapun. Tidak ada yang boleh melarang ataupun membatasi apalagi melarang seseorang yang ingin belajar. Belajar itu kebutuhan pokok untuk dapat menghadapi permasalahan hidup yang semakin berat.

Proses belajar merupakan proses perubahan kemampuan diri sedemikian rupa sehingga yang awalnya rendah dapat meningkat tinggi. Hal ini menyebabkan seseorang dapat menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup. Mereka tidak mengalami kesulitan hidup sebab di dalam dirinya ada kemampuan m wenghadapi dan meny we lesaikan masalah.

Dengan terbukanya peluang untuk belajar, maka setiap orang mempunyai kesempatan yang luas untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Mereka dapat mengikuti proses belajar sampai pada puncaknya dan pada disiplin kemampuan yang beragam. Dan, jika kemampuan beragam, setiap masalah tidak akan menjadi masalah.

Negara secara tegas bertanggungjawab terhadap kesempatan mengikuti pendidikan, belajar bagi masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa apa yang ingin dipelajari masyarakat, pemerintah menyediakannya. Dan, setiap warga negara bebas menentukan apa yang ingin dipelajarinya. Setiap orang merdeka untuk belajar.

BELAJAR MERDEKA 

Tetapi pada kondisi tertentu, di wilayah tertentu, banyak orang yang harus belajar Merdeka. Mereka belum mampu untuk merdeka. Pola hidup mereka masih seperti terjajah. Pola pikir mereka masih berada pada Kungkungan orang lain.

Belajar Merdeka secara acak dapat kita artikan sebagai upaya agar dapat bebas melakukan banyak hal. Belajar Merdeka mengisyaratkan pada kita bahwa kita sedang berusaha untuk merdeka. Merdeka adalah kondisi yang memungkinkan kita melakukan segala hal tanpa ada ketakutan atas konsekuensi belajar.

Setiap orang yang berkeinginan untuk belajar harus membebaskan dirinya dari segala tekanan. Jika seseorang merasa tertekan, maka sesungguhnya dia belum merdeka. Maka, dia harus belajar untuk membebaskan dirinya dari tekanan tersebut. Kita tidak akan pernah dapat belajar secara optimal jika hati kita tertekan.

Untuk dapat merdeka belajar, maka hal pertama yang harus diperhitungkan adalah kemerdekaan tersebut. Tanpa kemerdekaan, maka kita tidak dapat merdeka belajar. Kita harus membebaskan diri dari segala tekanan. Untuk dapat membebaskan diri dari segala tekanan,maka kita harus belajar untuk merdeka. Kita harus melepaskan diri dari segala tekanan.

Sekali lagi, agar belajar kita dapat optimal, maka merdeka diri dari segala tekanan. 

Semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin.


Mohammad Saroni
Gembongan, Oktober 2022

Sabtu, 23 April 2022

PENTINGNYA SEMANGAT

Ini merupakan rekaman kejadian yang kualami. Rekaman kejadian yang merupakan ruas-ruas kegiatan hidupku. Bukan hal yang istimewa atau spesial. Semua orang pasti mengalami apa yang aku alami, walaupun tidak sama tepat. Tetapi setiap orang mempunyai kejadian hidup masing-masing. 

Kejadian bermula dari kabar seorang teman. Teman yang sudah kuanggap saudaraku. Jarak keberadaan kami sangat jauh. Mojokerto - Sumedang. Kami bersahabat, bersaudara lewat media sosial. Dan, komunikasi kami sudah barang tentu lewat media sosial, baik Facebook, Instagram, dan whatsaap. Walau posisi kami berjauhan, kami akrab.

Pada saat itu, dia nelpon aku. Setelah nngobrol beberapa saat, dia tanya, jarak Mojokerto dengan Sidoarjo. Kujawab dekat saja. Lalu, dia mengatakan permintaan bantuan. Aku sempat bingung, bantuan apa yang dapat kulakukan. Dia mengatakan bahwa sebenarnya ada kegiatan di Sidoarjo, yaitu membimbing anak-anak SD menulis puisi. Tetapi, dia sedang sakit sehingga tidak memungkinkan untuk hadir. Tanpa pikir panjang dan waktu lama, aku mengiyakannya.

Akupun mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Beberapa buku tentang menulis untuk anak-anak aku baca untuk menambah materi pembimbingan. Tetapi harapan ternyata jauh dari kenyataan. Kurang 3 (tiga) menuju hari H, aku merasa tubuhku kurang bumbu. Segera kuhubungi Komunitasku, Komunitas Sangkar Buku. Kusampaikan pada pak Cariknya Sangkar Buku, Mochammad Asrori. Awalnya siap untuk memberi materi, tetapi kondisi menjepitnya. Institusi tempatnya nyangkul akan kedatangan pengawas, jadi tidak dapat ikut. Dan dengan sigap kami mencari tempat yang siap,maka kami ketemu Jack.

Pada waktu yang ditentukan, kami berangkat. Karena kondisiku yang tidak sehat, ibu negara ikut. Setelah menyusuri jalan lurus,kelok, raya, dan jalan kampung,kami sampai TKP. 

Kami disambut dengan ramah. Tapi teman penggerak Sidoarjo belum muncul. Tetapi tidak lama setelah kami duduk di ruang tunggu, beliau datang. Kami berbincang sejenak dan acara segera dimulai.

Karena saya sedang kurang bumbu, Jack saya tugaskan untuk memberi materi. Proses pemberian materi dan pembimbingan menulis puisi berlangsung lancar dan optimal. Anak anak begitu antusias mengikuti kegiatan. Bahkan ada yang sudah dapat menulis dan membacakannya di depan. 

Dan, akhirnya dengan sisa tenaga aku memberikan materi menulis cerpen dan menulis surat. Tidak lama. Tetapi aku puas bahwa anak-anak memahami materi.

Tak terasa sudah pukul 13.00, kami tuntaskan kegiatan. Kami pulang. Setelah mengantar Jack, kami pulang 

Seperti janjiku bahwa aku mau ngamar di rumah sakit kalau kegiatan literasi selesai, maka akupun masuk IGD. Langsung menggeletak di bed. Setelah diperiksa sana sini, diputuskan aku harus rawat inap. Bahkan harus pakai kateter. Duh, sakit banget waktu selang dimasukkan.

Aku masuk ICU. Ruang untuk menyelaraskan kondisi yang dianggap kritis  Semalam harus istirahat di ICU.beberapa kabel menempel di tubuhku. Repot aku menggerakkan badan.

Paginya, perawat datang untuk menjemput ku, tetapi ternyata salah.ibu Negara telah mengajukan kelas kamar. Aku yang sudah dilepasi kabel,harus nunggu lagi. Hingga sekarang.pukul 11, aku dipindah kamarkam.

Sesampai di kamar, sendirian. Sebab ibu negara masih bergiat di sekolah. Beberapa saat kakakku datang. Kami berdua. Setelah itu ibu negara yang datang.

Sejatinya, ngamar di rumah sakit Sanga tidak enak. Walaupun kita dilayani. Jangan sekali-sekali pingin ngamar di rumah sakit.

Sorenya anak-anak datang bersama krucil krucil. Bahagia banget ketika ngumpul bersama sama, walau aku hanya menyaksikan dari bed, selang infus dan kateter menghambat gerakku.

Setelah 3 (tiga) hari, dokter memperbolehkan pulang. Pesannya, Ndak boleh ngopi, asem-asem, pedes. Lha kok yang kegemaran ku gak boleh semua.

Tetapi satu yang harus kita tanamkan dalam hati, tetaplah semangat dan berpikir positif