Selasa, 15 Maret 2022

MENDIDIK ITU AMANAH

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Setiap orang mempunyai kewajiban untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Kewajiban ini merupakan amanah yang tidak dapat diingkari. Walaupun kita sudah diberi kemampuan oleh Allah, tetapi kemampuan tersebut hanyalah kemampuan dasar. Kemampuan dasar ini belum dapat diterapkan dalam kehidupan. Oleh karena itulah, kita harus mengikuti proses pendidikan agar kemampuan dasar dapat menjadi kemampuan terapan.

Hidup ini menghidangkan permasalahan di atas meja prasmanan kehidupan kita. Dan, kita tidak dapat melepaskan diri atau melarikan diri sebab kita sudah duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja kehidupan. Kita harus menyantap hidangan tersebut dengan segala rasa dan warnanya. Tentunya, kita menemukan masakan yang enak, tetapi kadang kurang enak, bahkan tidak enak. Ada yang berwarna, tetapi ada juga yang tanpa warna. Oleh karena itu, kita harus selalu siap menghadapi semuanya. 

Mendidik itu amanah

Mendidik itu amanah, setidaknya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban. Kita dengan profesi kita, bahkan posisi kita secara usia mempunyai tanggungjawab atas pendidikan anak-anak.  

Dalam konteks interaksi sosial keberadaan guru adalah menjaga dan mengembangkan nilai-nilai positif kehidupan di masyarakatnya. Guru adalah agen nilai kehidupan sebab dalam tugas.dan kewajiban profesi dan sosial, guru adalah sosok yang harus digugu dan ditiru. Untuk dapat digugu dan ditiru, maka seorang guru harus dapat menerapkan nilai-nilai positif kehidupan. 

Oleh karena itu, sejatinya mendidik itu amanah kehidupan bagi guru untuk ikut menjaga kehidupan. Para guru mendapatkan amanah berdasar profesi dan posisinya di masyarakat. Mendidik itu kewajiban yang melekat dalam diri setiap orang, terutama guru. Bahwa merupakan satu kewajiban memberikan bimbingan untuk mereka yang lebih muda. 

Amanah kehidupan adalah menjaga keberadaan kehidupan dengan memberikan bimbingan dan pendampingan menghadapi kehidupan. Setiap orang, khususnya yang dewasa harus memberikan bimjingan dan pendampingan pada yang muda. Kita yang sudah dewasa, lebih tua mempunyai pengalaman hidup yang lebih banyak. Pengalaman itu merupakan bukti kemampuan kita menjalani kehidupan. Tidak peduli mengalami kegagalan, setidaknya telah mempunyai pengalaman menghadapi masalah kehidupan. Menang ataupun kalah!

Mendidik itu tanggungjawab moral

Keberadaan suatu bangsa tergantung pada keberadaan sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang kita harapkan untuk menjaga keberadaan suatu bangsa adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah negara atau masyarakat akan terjaga keberadaannya jika masyarakatnya mempunyai kemampuan menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dan, kondisi tersebut hanya dapat dicapai olrh orang-orang yang berkualitas. 

Oleh karena itu, proses pendidikan dan pembelajaran harus diprioritaskan. Semua anak harus mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kualitas dirinya melalui proses pendidikan dan pembelajaran. Untuk memberikan peluang belajar, maka sosok-sosok berpendidikan harus terpanggil untuk ikut berjibaku dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, anak-anak usia sekolah. Kita harus bersama-sama melakukan pendampingan dan pembimbingan untuk anak-anak sehingga mereka mempunyai kemampuan menghadapi kehidupan, survival.

Upaya menjaga keberadaan atau eksistensi masyarakat dan bangsa merupakan tanggungjawab moral warga negara, penduduk, bahkan semua orang yang berada di lingkungan masyarakat. Mereka mempunyai kewajiban moral untuk menjaga keberadaan atau eksistensinya. Bagaimana jika ternyata sumber data manusia kita tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi permasalahan hidup? Hal tersebut tentunya dapat mengancam eksistensi bangsa dan negara. Oleh karena itu, setiap warga negara mempunyai kewajiban moral untuk menjaganya. Salah satu cara menjaga eksistensi bangsa dan negara adalah menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Hanya bangsa dan negara berkualitas yang dapat bertahan dan tetap eksis dalam kehidupan. Eksistensi tersebut disebabkan tingkat atensi masyarakat dunia sangat besar, bahkan dapat menjadi penentu kebijakan untuk kehidupan masyarakat dunia. 

Mendidik sebagai kebutuhan asasi

Setiap orang mempunyai keinginan untuk dapat eksis dalam kehidupannya. Berbagai cara dilakukan agar eksistensi atau keberadaan kita dalam kehidupan tetap terjaga, bahkan mampu menjadi menara bagi banyak orang. 

Selanjutnya, keinginan untuk dapat eksis berubah menjadi kebutuhan. Sebagai sebuah kebutuhan, maka proses belajar menjadi keharusan untuk dipenuhi. Setiap orang berkewajiban untuk belajar. Hal ini karena tidak ada seorangpun mengalami kegagalan saat menghadapi permasalahan hidup. Untuk itu, maka kemampuan diri harus dikembangkan sehingga pada saat menghadapi masalah tidak akan kesulitan dan mampu menyelesaikan masalahnya. 

Dengan memahami kondisi yang sudah dijelaskan, maka pada akhirnya kita dapat mengatakan bahwa belajar adalah kebutuhan asasi, sebagaimana makan dan minum. Jika tidak kita penuhi, maka kita akan mengalami kesulitan. Belajar itu kebutuhan pokok untuk menghadapi kehidupan. Belajar harus dilakukan oleh semua orang sebab sesungguhnya belajar adalah bagian include dalam hidup. Selama kita masih hidup, maka selama itu kita harus belajar. Jargon belajar sepanjang hayat merupakan pernyataan yang benar dan nyata.

Jika belajar adalah kebutuhan pokok, maka proses mendidik juga merupakan kebutuhan pokok. Hal ini karena setiap orang berkeinginan untuk membagi pengetahuan, kompetensinya untuk orang lain. Setiap orang berkewajiban untuk menyampaikan atau membagi pengetahuan dan kompetensinya agar orang lain mempunyai kemampuan menghadapi hidup. 

Setiap orang mempunyai kewajiban asasi untuk memberikan bimbingan, pendampingan, dan pelatihan untuk orang lain. Kewajiban asasi ini merupakan bentuk kesadaran bahwa kualitas sumber daya manusia sangat menentukan harkat dan martabat sebuah bangsa dan negara. Mereka tidak rela jika bangsa dan negaranya menjadi obyek bangsa dan negara lain. Dan, setiap orang Indonesia mempunyai pengalaman pahit terkait 'pengobyekan' oleh bangsa lain. Pengobyekan yang kita maksudkan dalam hal ini adalah penjajahan. Dan, penjajahan terjadi akibat kualitas bangsa yang rendah. Oleh karena itu, kualitas anak bangsa harus ditingkatkan sehingga berkualitas dan mampu menjadi subyek dalam pola kehidupan berbangsa di dunia. 

Pendidikan dan pembelajaran merupakan satu bentuk kesadaran manusia untuk dapat survive dalam kehidupan. Survive merupakan satu tuntutan dasar kehidupan yang melekat pada setiap makhluk hidup, dalam hal ini manusia. Oleh karena itu, upaya peningkatan kemampuan diri menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan oleh kita. Dan, hal tersebut menjadikan posisi mendidik sebagai sebuah amanat setiap orang yang berpendidikan.  Setiap orang harus mrnyadari pentingnya pendidikan dan pembelajaran untuk menjadi subyek dalam kehidupan.


Gembongan, 26 November 2022
Mohammad Saroni, 
Penulis buku Pendidikan Karakter tanpa Kekerasan

Tinggal di:
Gembongan, Gedeg Mojokerto
CP. 085784990514

Tidak ada komentar: