Pertanyaannya adalah proses mana yang lebih dahulu harus dilakukan, apakah mendidik dahulu ataukah mengajar. Apakah kita mendidik terlebih dahulu ataukah harus mengajar?
Kita harus mengakui bahwa seorang guru merupakan agen ganda dalam proses peningkatan kualitas SDM. Agen ganda yang kita maksudkan adalah pendidik dan pengajar. Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang dengan kualifikasi ganda juga. Kualifikasi ganda yang dimaksudkan adalah karakter yang baik dan tingkat kepintaran yang tinggi. Seorang guru harus berkarakter dan pandai atau pintar. Dengan demikian, maka 3 (tiga) aspek dasar pendidikan dimiliki oleh guru, yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotor.
Guru memang bukan malaikat. Guru juga bukan makhluk yang serba segalanya. Guru adalah makhluk biasa yang mempunyai kekurangan diantara kelebihan yang dimilikinya. Ada guru yang pintar, tetapi karakternya kurang bagus. Ada guru yang karakternya bagus, tetapi kepintarannya rendah. Ada guru yang berkarakter dan pintar tetapi tidak mempunyai keterampilan untuk menjalankan profesinya.
Guru itu sebuah profesi, yaitu pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus hasil dari proses pendidikan dan pelatihan. Seseorang yang memutuskan menjadi guru harus menjalani proses pendidikan guru dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya dalam menjalankan proses. Pendidikan profesi menjadi prasyarat untuk sebuah profesi agar dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik. Selanjutnya, kemampuan harus ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus terkait dengan keprofesian.
Pendidikan profesi memungkinkan seorang guru menguasai pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan dan pengetahuan terkait bidang tertentu, sedangkan pelatihan memungkinkan seorang guru mempunyai keterampilan mendidik dan mengajar. Dengan demikian, setidaknya seorang guru benar-benar menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional.
Tetapi, satu pertanyaan yang harus dijawab adalah lebih dahulu mana proses pendidikan ataukah pembelajaran?
Apakah kita mengkondisikan karakter anak didik terlebih dahulu ataukah kepandaian, kepintarannya?
Seperti kita ketahui,
a. Karakter tanpa kepintaran, kepandaian akan menjadikan anak sebagai sosok alim sehingga memposisikannya sebagai sosok yang penuh pengertian
b. Kepintaran, kepandaian tanpa karakter akan menjadikan anak sebagai sosok arogan dan tidak mempunyai unggah-ungguh dalam pergaulan di masyarakat.
Tentunya, kondisi ini didukung dengan peningkatan kemampuan teknis atau keterampilan aplikatif untuk kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar