Selasa, 18 Agustus 2009

Kemitraan dalam Pembelajaran di SMK

Kemitraan sekolah dengan masyarakat sungguh merupakan satu angkah konkrit yang seharusnya sejak dahulu dikembangkan secara intensif. hal ini karena kedua institusi ini berada pada satu arela yang sama dan keduanya saling bergesekan selama proses kehidupan berjalan.Pergesekan antar institusi ini selanjutnya menciptakan suatu kondisi yang menuntut konsekuensi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan.
Masyarakat harus bertanggungjawab terhadap dunia pendidikan, demikian juga halnya dengan sekolah. Kedua institusi ini harus bekerja bersama sama di dalam upaya untuk menciptakan suatu kehidupan yang terbaik bagi semuanya.
Sementara kemitraan dalam pembelajaran yang kita maksudkan dalam hal ini adalah adanya kolaborasi intens antara sekoalh dengan masyarakat, dalam hal ini dunia industri dan dunia usaha sehingga secara langsung sekolah dapat mengetahui sebenarnya dunia industri membutuhkan kondisi yang bagaimana dari anak didik atau tenaga kerja yang diluluskan oleh sekolah kejuruan (SMK)
Sementara itu, sekolah dapat menerapkan langkah konkrit di dalam proses pendidikan dan pemelajarannya sehingga materi yang diberikan kepada anak didik benar-benar sinkron dengan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat atas program keahlian anak didik.
Oleh karena itulah, maka sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa antara sekolah dan masyarakat, khsususnya dalam hal ini masyarakat industri harus terjalin satu bentuk kerjasama yang saling mengutungkan bagi kedua belah pihak.
SElama ini yang terjadi adalah kerjasama dalam bentuk praktekmekrja industri atau Prakerind yang dilaksanakan selama satu semester atau tiga bulan pembelajaran. sekolah dan dunia iendustri membuka link untuk kegiatan praktek anak didik sehingga kesempatan penerapan kompetensi hasil proses pemelajaran dapat diwujudkan. tetapi yangs elanjutnay perlu juag dipertimbangkan adalah kemungkinak kerja sama perekruitan tenaga kerja yang berasal dari sekolah kejuruan.
Dunai industri seharusnya membuka diri seluas-luasnya bagi para lulusan yang dihasilkan oleh sekolah kejuruan, tentunya tidak begitu saja memang. tetapis etidaknya masyarakat industri dapat mencari tenaga kerja dari sekolah-sekolah ekjuruan dan selanjutnya membuka proses perekrutan di sekolah kejuruan dengan berdasaran pada konsep penerimaan tenaga kerja berbasis kebutuhan perusahaan.
Semoga hal ini benar-benar dapat diwujdukan dalam dekade waktu ke depan... konkrit!

Tidak ada komentar: