Satu hal yang selama ini telah mengalami pembiasan adalah anggapan bahwa dengan belajar, maka segala hal dapat dikuasai dalam waktu singkat. Mayoritas kita beranggapan bahwa dengan mengikuti proses belajar, maka tingkat kemampuan anak secara signifikan dapat mengalami peningkatan.
Padahal kenyataannya, tidak seperti itu. Proses belajar memang merupakan salah satu cara untuk melakukan perubahan secara signifikan atas kemampuan diri sehingga mampu menjadi salah satu bekal untuk kehidupannya. kita terlalu berpikir naif saat mengirimkan anak-anak ke institusi pendidikan tempat proses belajar sebab tujuan kita terlalu ideal, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Bahwa kualitas kehidupan kita di masyarakat memang tergantung pada tingkat kualitas kompetensi masing-masing pribadi atau elemen masyarakatnya.SEmakin berkualitas masyarakatnya, maka semakin bagus, berkualitas pola kehidupannya dan hal tersbeut secara signifikan membawa kondisi secara keseluruhan.
Program peningkatan kualitas sumber daya manusia memang merupakan tujuan ideal, yang jika berhadapan dengan orang-orang pesimistis, tentunya tidak mendapatkan respon apa-apa, bahkan mendapatkan cemoohan.
KIta dapat melihat kenyataan bahwa sangat banyak anak-anak yang setelah menyelesaikan masa belajarnya ternyata jsutru menjadi beban negara, masyarakat sebab secara langsung menjadi pengangguran terdidik. Biaya pendidikan yang mereka bayarkan selama belajar sama sekali tidak dapat menajdi topangan hidup. Bahkan hal tersbeut memberatkan hati. KHususnya dalam hal ini anak-anak yang lulus dari sekolah umum. Mereka lulus dengan nilai pas-pasan, nilai nemu atau pitulungan guru.
Mengapa dapat terjadi seperti itu? kenapa anak-anak yang sudah menyelesaikan masa belajarnya ternyata pada akhirnya menjadi pengangguran terdidik?
Jika kita telisik lebih dalam, maka setidaknya kita dapat mengetahui bahwa anak-anak yang bersekolah di sekolah umum lebih ditekankan untuk penguasaan materi konsep, teori-teori semata, jarang atau tidak ada yang menerapkan aplikasi teknologi dari pengetahuan yang dipelajari. Tidak heran jika kemudian mereka sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk menjawab tantangan kehidupan sehingga yang mereka lakukan adalah menyerah pada kondisi. Akhirnya menjadi pengangguran terdidik.
Oleh karena itulah, maka tidak dapat tidak anak-anak harus melengkapi kemampuan dirinya dengan keterampilan aplikatif, yaitu keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupannya. Anak-anak harus mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keterampilannya sehingga secara nyata masyarakat dapat melihat tingkat kemampuan dirinya secara istimewa dibandingkan orang lainnya.
Keterampilan merupaakn satu muka koin yang dapat dipergunakan dimana-mana. JIka seseorang mempunyai kemampuan keterampilan yang memadai, maka selanjutnya mereka tidak perlu mendatangi pekerjaan, melainkan pekerjaan yang bakal mendatangi mereka.
Untuk hal tersebut, maka anak harus mengikuti proses belajar berlatih, yaitu proses belajar yang didalamnya berisi hal-hal terkait dengan pengembangan dan peningkatan keterampilan diri yang dapat diterapkan untuk kehidupannya.
Belajar berlatih merupakan satu proses belajar yang didalamnya berisi materi terapan dan dilanjutkan dengan aplikasi konsep dalam tindakan konkrit terkait dengan kemampuan tersebut.
KIta memang harus mulai mengutamakan belajar berlatih bagi anak-anak sehingga SDM yang kita harapkan benar-benar sesuai dengan kondisi anak anak. Dan, salah satu aspek belajar yang diyakini mampu memfasilitasi kebutuhan tersebut adalah bersekolah di sekolah kejuruan. Atau anak-anak diikutkan pada Balai Latihan Kerja yang sudah ada di setiap daerah. DEngan demikiana, maka pengembangan dan peningkatan kualitas keterampilan anak dapat ditingkatkan secara signifikan dan selanjutnya hal tersebut memberikan kesempatan luas untuk bekerja atau membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya atau orang lain di sekitarnya..
KIta memang harus berpikir jauhkedepan dengan mengutamakan pembekalan keterampilan daripada sekedar konsep teori tanpa kemampuan aplikasi ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar