Kamis, 02 Juli 2009

Belajar Menerima Kenyataan

Bahwa kehidupan ini adalah kenyataan. Semua yang terjadi dan kita alami adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat kita abaikan atau anggap angin lalu.KIta tidak dapat menghindar ataupun merekayasanya sedemikian rupa sesuai dengan keinginan kita. Kehidupan ini adalah sebuah skenario akbar yang ditulis oleh Sang Kuasa dan hanya dapat (Read Only) dan dilaksanakan. Skenario tersebut diberikan dan dibagikan kepada kita dalam bentuk yang tidak tertulis, skenario tersebut tersirat dalam setiap kondisi kehidupan.
Seperti juga dalam proses pembelajaran, menerima kenyataan merupakan satu konsep yang harus dipegang semua peserta didik sehingga benar-benar dapat maksimal dalam belajar. Bahwa proses belajar itu memberikan dua kondisi setiap akhgir proses, yaitu berhasil atau tertunda, bahkan tidak berhasil sama sekali.Dalam kondisi berhasil, kita yakin semua orang dapat menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada dan hati. Bahkan mereka memang berharap agar keberhasilan merupakan hasil akhir dari proses yang mereka jalani. Tetapi, bagaimana jika mereka tertunda atau tidak berhasil?
Belajar menerima Kenyataan memang sudah seharusnya ditanamkan kepada anak didik sebab pada akhirnya, mereka harus menghadapi kehidupan yang senyata-nyatanya.Sementara kondisi kehidupan tidak selalu sama untuk setiap saat dan untuk setiap orang.Padahal setiap orang selalu berharap kehidupannya adalah yang terbaik. Sehingga setiap hal buruk dari hasil proses atau kegiatan sangat tidak diharapkan.
Karena mereka tidak menginginkan kegagalan atau hal terburuk, maka mereka tidak mau menerima kenyataan tersebut.
Mnerima kenyataan dengan hati lapang, khususnya untuk kenyataan negatif, yaitu kenyataan yang tidak diinginkan memang sangat berat sehingga tidak semua orang dapat melakukannya. Oleh karena itulah, maka harus ada pembelajaran unutk menerima kenyataan dengan lapang hati.
Bagaimana caranya belajar menerima kenyataan?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

berkunjung