Sabtu, 16 Agustus 2008

Mengapa harus berwirausaha?

Perkembangan pola kehidupan tidak dapat kita hindari sebab sifat kehidupan memang dinamis. Setiap saat pola hidup mengalami perubahan sebab mnausia selalu menginginkan hal-hal baru yang dapat membawanya pada kondisi terbaik bagi hidup.
Pada kpndisi lain, perkembangan pola hidup berdampak pada berubahnya pola hidup. Setiap kali terjadi perkembangan, maka terjadi pula perubahan pola hidup. Berbagai bentuk dan ragam kehidupan kita hadapi dan harus dijawab dengan kegiatan yang sinergis. Jika tidak, maka roda kehidupan menggilas kita dan menjadikan kita sebagai pecundang!
Mengacu pada kondisi tersebut, maka tiap personil harus mampu memberikan jawaban terhadap tantangan hidup yang terus menerus mengalami erubahan. Dan, rerata, tantangan tersebut semakin hari semakin berat dan menuntut jawaban yang semakin sulit.
Sementara kita mengetahui bahwa angka pertambahan penduduk di negeri ini masih sangat tinggi, begitu juga pertumbuhan angka pencari erja. Baik yang baru beranjak mecari kerja ataupun mereka yang terpaksa harus mencari pekerjaan lagi sebab diberhentikan dari tempat kerja akaibat kondisi ekonomi negeri yang tidak stabil
Mereka berebut mendapatkan pekerjaan yang pada kenyataannya tumbuh statis alias tidak bertumbuh. Angka pertumbuhan lapangan kerja sangat lambat, sehingga tidak mampu menampung keseluruhan calon teaga kerja yang sekarang sedang menunggu giliran.
Tentunya, jika semua tenaga kerja dan calon tenaga kerja mempunyai dan menerapkan langkah yang sama, yaitu mencari dan berharap mendapatkan pekerjaan dari sector formal, misalnya pabrik-pabrik, institusi-institusi pemerintah, maka mereka akan saling berbenturan dan bersaing begitu ketat. Dari seribu pencari kerja, belum tentu seluruhnya tertampung. Akibatnya banyak pengangguran erdidik di negeri ini. Cukup banyak orang berpendidikan yang belum bekerja.
Jika hal ini dibiarkan, tentunya sangat riskan dan menimbulkan banyak permasalahan dan kerawanan. Mereka membutguhkan makan, pakaian dan tempat tinggal. Berarti mereka membutuhkan dana income untuk menutup kebutuhan tersebut.
Memperhatikan fenomena seperti itu, maka sudah selayaknya kita berpikir panjang agar tidak hanya berharap pada satu sumber, melainkan multi sumber. Kita harus mengembangkan kreativitas diri sedemikian rupa sehingga didapatkan langkah-langkah cemerlang untuk mengantisipasi kondisi yang sulit.
Untuk itulah, maka salah satu pilihan piihan yang dianggap tepat untuk menjawab tantangan kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan pola hidup mandiri. Pola hidup mandiri adalah satu pola hidup yang dilakukan secara mandiri di dalam menjawab tantangan hidup. Dalam hal ini kita berusaha melakukan sesuatu yang berbasis pada kemampuan diri sendiri dan disinergis-kan dengan kebutuhan masyarakat. Kita kembangkan kompetensi diri kita secara maksimal sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang pada akhirnya dapat menjadi penopang hidup.
Pola hidup mandiri inilah yang selanjutnya kita katakan sebagai ber-wirausaha. Wirausaha artinya berani melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar tidak mengalami kesulitan. Berwirausaha ini merupakan langkah konkrit dalam menjawab tantangan hidup dengan kegiatan yang bersifat produktif, baik itu melayanipekerjaan ataupun melayani jasa.
Berwirausaha memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kita untuk mengembangkan diri terkait dengan basis kompetensi kita dan diarahkan untuk kegiatan ekonomis, yaitu kegiatan yang dapat memberikan konsekuensi ekonomis bagi kita dengan kegiatan ekonomis ini,maka diyakini kita tidak perlu lagi bersaing, berebut pekerjaan dengan yang lain, justru kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk yang lain.

Mengapa harus berwirausaha?

Seperti kita ketahui, hidup ini dinamis dan selalu mengalami perubahan dalam segala hal. Salah satunya adalah semakin kecilnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal. Hal ini terjadi akibat tidak berimbang-nya antara jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja. Jumlah lapangan kerja bertambah sangat lambat, bahkan sama sekali tidak bertumbuh, sedangkan jumlah pencari kerja begitu cepat bertumbuh.
Setiap tahun jumlah lulusan setingkat SLTA sangat banyak, belum lagi yang sarjana. Memang beberapa lulusan melanjutkan pendidikan tetapi sangat banyak yang tidak mepunyai kesempatan melanjutkan pendidikan sebab faktor ekonomi keluarga yang tidak mampu.
Dengan kondisi seperti ini, tentunya dapat dibayangkan betapa ketatnya persaingan dan berapa prosen kesempatan yang dapat kita raih jika bersaing bersama? Ada orang bilang, dari seribu pelamar pekerjaan, yang dibutuhkan hanya sepuluh orang! Lantas dikemanakan yang sembilan ratus sembilan puluh? Nganggur!
Jika setiap tahun seribu orang lulus dan masuk kerja sepuluh orang, bagaimana jika dua atau tiga tahun?lima tahun? Dan seterusnya!
Oleh karena itulah, maka perlu kesadaran dari semua pihak agar tidak terlalu berharap untuk bekerja di sector formal. Masih cukup banyak pekerjaan di sektor yang dapat memberikan pekerjaan tersebut, yaitu sektor informal. Sektor itulah yang diharapkan dapat mengembangkan kompetensi kita dalam berwirausaha.
Dengan pengembangan kemampuan berwirausaha, maka setidaknya kita dapat mengembangkan pola hidup positif sebab dengan penigkatan kemam-puan berwirausahan ini dapat menumbuhkan:
a. Sikap hidup mandiri
Dengan memberikan bekal kemampuan berwirausaha kepada anak didik, maka sebenarnya kita sudah memberikan sesuatu yang sangat penting untuk kelanjutan dari kehidupan anak didik di masa depan.
Dalam hal ini, ibaratnya kita tidak hanya memberikan teori pada anak didik, melainkan memberikan praktek yang terpakai dalam kehidupan. Dengan langkah seperti ini, maka kita memberikan alat kerja dan tidak memberikan materi mentahan. Ibaratnya, kita memberikan alat pancing dan tidak sekedar memberikan ikan dalam bentuknya. Ikan lebih cepat habis sedangkan kail lebih bertahan lama bagi kehidupan anak di masa depan.
Dengan bekal ini, maka anak didik terkondisikan untuk mengembangkan diri dalam hidupnya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya dan tidak sekedar mengharapkan uluran tangan dari orang lain. Mereka mampu menghadapi kehidupan dengan lebih siap sebab mwmpunyai alat untuk menghadapi hidup.
Berwirausaha berarti berusaha hidup secara mandiri. Dan, pada jaman seperti ini, pola hidup mandiri sangat menentukan keberhasilan hidup. Kita tidak dapat lagi berharap terlalu banyak pada kesempatan men-dapatkan pekerjaan dari orang lain. Kita harus menerapkan kemandirian.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
Ketika kita sudah dapat mengembangkan diri dengan berwirausaha, maka pada saat tersebut kita sudah menciptakan kesempatan untuk diri kita dan orang lain sehingga mempunyai kesempatan mengembangkan kemampuan diri secara maksimal.
Dengan berwirausaha ini, maka terbuka kesempatan untuk mendapatkan masukan bagi diri kita dan anak didik. Proses pembelajaran di bengkel tidak hanya berupa praktek semata, melainkan sudah merupakan kegiatan profit, kegiatan yang memberikan keuntungan finansial. Hal ini karena yang dikerjakan oleh anak didik bukan sekedar benda latihan kerja. Mereka sudah mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya,, dimana untuk hal tersebut mereka dihadapkan pada konsekuensi logis yang harus ditanggung terkait dengan benda kerja tersebut.
Benda yang dikerjakan oleh anak didik adalah benda pesanan atau garapan dari masyarakat yang nantinya akan dibayar oleh masyaarakat sebagai konsekuansi kerjanya. Dan, inilah yang dimaksudkan dengan membuka lapangan pekerjaan.
Pembekalan berwirausaha adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh anak didik disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar atas keterampilan atau jenais pekerjaan yang digarap di sekolah, bengkel sekolah.
c. Mengurangi pertumbuhan pengangguran terdidik
Permasalahan utama yang dihadapi oleh pemerintah selama ini adalah bertumpuknya lulusan sekolah yang sudah termasuk dalam kategori siap memasuki lapangan pekerjaan sebagai tenaga kerja, baik yang berasal dari tingkatan SLTA maupun dari perguruan tinggi.
Konsep pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh dunia pendidikan masih lebih banyak yang memfokuskan pada pembekalan kognitif dan aektif semata dan mengabaikan aspek psikomotor, maka tidak heran jika para lulusan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di masyarakat.
Bekal yang dimiliki oleh para lulusan tidak sesuai atau tidak mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat. Mereka mungkin bagus saat menempuh pendidikan, tetapi ketika harus berhadapan dengan kondisi real dalam kehidupan,ternyata sama sekali tidak ‘berbunyi’!
Tentunya jika setiap tahun kita menghitung, maka cukup banyak per-tambahan kaum penganggur di negeri ini. Jika penganggur bertambah setiap tahunnya, tentunya kerawanan dapat muncul dimana saja. Dan, orang-orang mnejadi gelisah sebab di dalam kehidupannya ada ketidak pastian yang begitu besar.
Tetapi kondisi tersebut, tentunya tidak bakal terjadi jika pada saat mereka menempuh proses pendidikan tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori atau kognitif semata, melainkan juga harus mendapatkanbekal keterampilan yang signifikan dengan kebutuhan masyarakat.
Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah memberi bekal konkrit pada anak didik agar mempunyai kemampuan pada saat harus menghadapi kondisi kehidupan yang semakain keras dan ketat persaingannya.
Dengan bekal kemampuan berwirausaha, maka selanjutnya anak didik mempunyai kemampuan untuk mengelola setiap kegiatannya sebagai kegiatan ekonomis yang profit bagi hidupnya.
Saat anak didik dibekali berwirausaha, pada saat itu mereka sudah mulai membuka link dengan masyarakat lewat pekerjaan yang mereka kerjakan. Dengan semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan, berarti semakin banyak masyarakat yang mengetahui kualitas pekerjaannya. Untuk itulah, maka kualitas pekerjaan harus benar-benar dapat dipertanggung jawabkan jika kita benar-benar ingin memposisikan anak didik pada bagian industri kecil berbasis bengkel sekolah.
Dengan demikian, maka ketika anak didik lulus, maka mereka tidak perlu bingung mencari pekerjaan sebab mereka sudah mempunyai banyak langganan dan tinggal melanjutkan saja. Dan, itu artinya mengurangi pertumbuhan pengangguran terdidik di negeri ini!
Dengan berwirausaha, maka itu artinya kita telah mengurangi per-tambahan angka penganggur terdidik di negeri ini. Pada sisi lain, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain!

Apa yang harus dilakukan dalam berwirausaha?

Untuk mengembangkan pola hidup berwirausaha memang sangat sulit. Tetapi, jika proses pengembagan diri dilakukan sejak dini, tentunya dapat terwujud apa yang kita inginkan.
Terkait dengan hal tersebut, maka di dalam konsep berwirausaha, kita dituntut untuk:

a. Percaya diri
Kegiatan wirausaha adalah kegiatan mandiri. Kegiatan yang dilakukan sendiri dalam segala hal, dana, pengelolaan, pemasaran, perencanaan kerja dan sebagaianya. Seorang wirausaha adalah manajer, leader, planner, bahkan pelaksana lapangan, kerja.
Yang terutama di dalam keberhasilan adalah percaya diri di dalam pemasaran hasil pekerjaan ke masyarakat. Dengan kepercayaan diri ini, maka interaksi, komunikasi dengan masyarakat, konsumen terbuka dan dapat terjalin dan hal tersebut dapat mengembangkan pangsa pasar.
Dengan kepercayaan diri,maka segala hal akan terjalankan dengan penuh maksimal sebab dasar pikiran kita positif. Kita ingat, bahwa keyakinan adalah sebagian dari keberhasilan. Jika kita yakin berarti ita sudah meraih sebagian dari keberhasilan kita.
b. Kreatif dan inovatif
Berwirausaha pada dasarnya memberikan suatu pelayanan kepada masyarakalt dengan berbagai hal kebutuhan kehidupannya.
Pelayanan ini merupakan implementasi kompetensi yang kita miliki secara maksimal
Sementara kebutuhan hidup masyarakat semakin hari semakin kompleks, bervariasi danmenuntut adanya penyesuaian. Setiap saat selalu ada kebutuhan baru yang secara langsung menuntut semua orang untuk mem-persiapkan atau menyediakannya.
Karena kebutuhan hidup yang bervariasi, maka dibutuhkan orang-orang yang berkemampuan dalam mencipta barang-barang baru. Dengan kemampuan mencipta, kreatif dan inovatif, maka segala kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi. Jika hal ini dapat dilakukan, maka masyarakat akan berdatangan pada kita untuk memesan berbagai barang kebutuhan yang dapat kita buat atau produksi.
c. Teliti
Dalam konteks ini, kita melayani kebutuhan masyarakat sehingga untuk itu dibutuhkan hasil pekerjaan yang prima. Benda yang kita jual untuk masyarakat harus mempunyai kualitas tinggi.
Kualitas barang tinggi salah satunya karena tingkat ketelitian yang tinggi pada saat roses produk. Dengan tingkat ketelitian tinggi, maka detail barang dapat diketahui secara baik sehingga setiap kondisi benar-benar terkontrol dan selanjutnya memberikan kualitas prima pada kita.
Masyarakat adalah konsumen dan selamanya konsumen membutuh barang-barang berkualitas dan untuk kualitas produk ditentukan salah satunya oleh ketelitian saat proses produk atau saat mengontrolan kualitas sebelum barang dijual.
d. Semangat
Seorang wirausahawan adalah orang yang mlakukan kegiatan ekonomi secara mandiri dengan mengandalkan pada poteni yang ada di dalam dirinya.
Potensi diri merupakan kemampuan dasar yang menjadi modal dalam proses berusaha. Aspek ini sangat menentukan keberhasilan dalam berusha sebab basis seorang wirausaha adalah kemampuan yang dimilikinya, dalam segala hal.
Selanjutnnya dengan potensi yang ditumbuhkembangkan secara baik, maka keberhasilan dapat diraih. Tetapi, untuk menumbuhkembangkan potensi diri dibutuhkan semangat yang sangat besar sebab kegiatan wirausaha adalah satu kegiatan yang banyak ketidakpastian. Kita tidak mengetahui keberhasilan ataukah kegagalan.
e. Utun
Ya. Sebagai seorang wirausahawan, maka salah satu sifat yang harus kita terapkan dalah utun. Kita harus melakukan kegiatan kita secara utun dengan tidak melihat kuantitas pekerjaan yang kita dapat melaiankan megutamakan kualitas untuk mendapatkan bayak pekerjaan.
Kita tidak hanya memilih pekrjaan dengan skala besar, melainkan sembarang pekerjaan yang dapat kita kerjakan ya kita terima dibengkel kita.
Seorang wirausahawan harus utun dalam berusaha sehingga semakin lama kondisi usaha menjadi semakin besar.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka setidaknya kita harus meyadari bahwa tingkat persaingan mencari pekerjaan semakin hari semakin berat dan ketat. Kita tidak dapat hanya mengandalkan diri dengan mencari pekerjaan.
Sudah saatnya kita berpikir untuk dapat meciptakan sebuah lapangan kerja bagi diri kita dan selanjutnya dapat dikembangkan untuk orang lain yang ada di sekitar kita. Jika hal ini dapat kita lakukan, tetunya, suatu saat kita dapat mencapai puncak keberhasilan dalam berwirausaha, yaitu sebagai interpreneur yang berhasil.
Semoga!

Tidak ada komentar: