Sebenarnya, ada banyak cara untuk dapat memberikan bekal keterampilan aplikatif bagi anak didik sehingga mereka benar-benar siap menghadapi kehidupan ini.Jika di sekolah anak didik mendapatkan proses pembelajaran yang berisi keterampilan sesuai dengan program keahlian yang diikuti, maka hal tersebut seharusnya ditindaklanjuti dengan penerapan keterampilan dalam masyarakat.
Tentunya, program sekolah sudah jelas bahwa selain harus mengerjakan barang-barang di bengkel sekolah, anak didik juga harus melakukan kegiatan nyata di masyarakat. Hal ini untuk memberikan kondisi pada anak didik sehingga pada saatnya mereka tidak 'kaget' menghadapi kehidupan masyarakat yang tidak sama dengan angan-angan mereka.
Dalam angan anak-anak, ketika bersekolah, maka sekolah merupakan lingkungan yangs angat menyebalkan dan mereka tidak suka sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu di masyarakat, dengan 'ngelimbung' tidak masuk kelas belajar saat jam belajar. Mereka tidak suka belajar saat di rumah sehingga banyak waktu dihabiskan untuk dolan dan rea reo kesana-kemari.
KOndisi ini sangat merugikan bagi anak didik dan masa depannya. Mereka bersekolah tetapi sama sekali tidak mendapatkan kemampuan, kompetensi yang diharapkan sebab memang tidak pernah masuk atau mengikuti proses belajar.Mereka lebih banyak berkeliaran di lingkungan masyarakat. Repotnya lagi, masyarakat sama sekali tidak melakukan tindakan saat melihat banyak anak yang berkeliaran di luar saat jam-jam belajar.Padahal mereka melihat secara langsung anak-anak yang berkeliaran di tempat-tempat umum pada saat jam pelajaran berlangsung di sekolah, dengan seragam sekolah!
Pada akhirnya, saat mereka lulus, dinyatakan lulus, maka yang terjadi adalah mereka kesulitan untuk berkiprah dalam masyarakat. Mereka tidak dapat mengambil peranan sebab mereka tidak mempunyai kemampuan seperti itu.
Oleh karena itulah, maka pada saat anak masih belajar, sekolah seharusnya memberikan kesempatan pada anak didik untuk ikut berperan dalam masyarakat dengan membuat program magang anak didik di masyarakat.Anak didik diberi kesempatan untuk mengikuti proses kerja tetapi dalam pengelolaan sekolah.
Sekolah membuat perjanjian dengan beberapa perusahaan untuk dapat menerima anak didiknya magang kerja sebagai langkah mempertajam pengalaman anak didik di lingkungan kerja dan kemampuan keahlian anak didik. Dalam hal ini, selanjutnya yang terpenting adalah bagaimana respon perusahaan dalam menghadapi program sekolah untuk magang kerja anak didiknya.... Maukah perusahaan secara besar hati menerima anak-anak yang, notabene masih jauh dari kemampuan yang diharapkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar