Kamis, 13 Oktober 2022

MENGAJAR DI ERA MERDEKA BELAJAR

Tuntutan kehidupan terhadap output dari lembaga pendidikan semakin tinggi. Ada banyak aspek terkait tuntutan tersebut. Tetapi, semua tuntutan tersebut merupakan hasil dari evaluasi masyarakat terhadap proses pendidikan dan hasilnya. Evaluasi ini adalah respon positif terhadap dunia pendidikan. Tidak peduli bagaimana cara masyarakat menyampaikan hasil evaluasinya tersebut. Ada yang menyampaikannya secara santun, tetapi ada juga yang menyampaikannya dengan sikap arogan dan tidak menggambarkan masyarakat berbudaya.dan beradab, Pancasila. Tetapi, satu tujuan mereka yaitu menginginkan kualitas pendidikan meningkat. 

Proses pendidikan dan pengajaran di negeri ini, sebenarnya sudah ada sejak sebelum kita merdeka. Walaupun proses tersebut masih diskriminasi, tetapi setidaknya anak bangsa ini telah mengenyam proses pendidikan sehingga kualitas dirinya meningkat. Beberapa anak muda dari bangsa ini telah menjadi bagian cendekiawan muda. Pola pemikiran mereka tidak sempit, bahkan cenderung global. Dengan pola pemikiran seperti itu, maka masyarakat dunia mulai memperhitungkan bangsa ini sebagai sebuah bangsa yang berpengaruh. Kita dapat sebut Budi Utomo, HOS Cokro Aminoto,  Sutan Sjahrir, bung Karno, Bung Hatta, dan yang lainnya, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 

Dengan kecendekiaan yang mereka miliki, maka mereka berusaha untuk membebaskan bangsa dan negerinya dari kungkungan penjajah. Mereka mengefektifkan kemampuan diplomasi untuk menyampaikan pada masyarakat dunia bahwa Indonesia 

Kebutuhan belajar di jaman penjajahan

Negara akan menjadi besar jika warganya mempunyai kemampuan diri yang tinggi. Kemampuan yang tinggi dalam hal ini adalah berkualitas. Berkualitas yang kita maksudkan adalah berpengetahuan, berketerampilan, dan berkarakter baik. Tiga hal ini merupakan modal dasar untuk membangun bangsa dan negara. Dan, ketiga aspek tersebut dapat dimiliki dengan mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.

Kebutuhan pendidikan pada jaman penjajahan sangatlah tinggi, tetapi kesempatan untuk mengikuti proses tersebut tidaklah gampang. Ada diskriminasi kesempatan mengikuti proses pendidikan. Bahkan, kesempatan mengikuti proses pendidikan dibatasi tingkatannya sehingga kebanyakan anak pribumi hanya sampai pada tingkatan sekolah rendahan.

Selain itu, untuk dapat mengikuti proses pendidikan, latar belakang keluarga juga menentukan. Jika orangtua tidak mampu, maka tidak mungkin dapat mengikuti proses pendidikan. Mereka hanya diberi kesempatan mengikuti pendidikan tingkatan terendah. Hal ini karena penjajah tidak ingin anak pribumi menjadi pandai, cakap, dan sebangsanya. Kalaupun ada anak pribumi yang mengikuti proses pendidikan tinggi, gerak merekapun dibatasi.

Kebutuhan pendidikan di masa penjajahan adalah untuk melepaskan bangsa dan negara dari cengkeraman penjajah. Mereka menyadari bahwa pembodohan yang dialami anak pribumi oleh penjajah memperpuruk kondisi bangsa dan negara. Orang-orang pribumi menjadi gedibal orang penjajah. Orang pribumi menjadi jongos, orang penjajah menjadi juragan. Dapat dikatakan bahwa anak pribumi menempati kasta terendah dalam tingk atan kehidupan sosial masyarakat. 

Kondisi itulah yang menjadi dasar pemikiran para cendekia.untuk meningkatkan kualitas anak e  GG   pribumi dengan mengikuti proses pendidikan. Mereka berkeyakinan bahwa pendidikan akan membawa peningkatan kualitas kehidupan anak-anak pribumi. Mereka butuh melepaskan diri dari cengkeraman kuku penjajah. Dan, dengan pendidikan yang cukup, maka anak pribumi akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang dibutuhkan untuk mewujudkan harapan. Manusia-manusia berkualitas hanya dapat dilahirkan oleh proses.pendidikan, pembelajaran dan pelatihan.

Kebutuhan pendidikan saat telah merdeka

Merdeka mengisyaratkan bahwa ada kebebasan yang kita miliki untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan. Tidak ada lagi yang melarang kita untuk mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Selama persyaratani

Pada masa merdeka, kesempatan untuk mengikuti proses pendidikan terbuka luas untuk anak bangsa. Tingkatan pendidikan pun disiapkan untuk semua. Semua anak bangsa dapat mengikuti pendidikan sesuai kebutuhannya. Bahkan, berbagai ragam kompetensi diajarkan pada berbagai jenis sekolah, khususnya sekolah kejuruan. 

Pada jaman merdeka, tuntutan untuk mengisi ruang merdeka merupakan hal utama. Kita harus melakukan banyak hal terkait memberdayakan diri, alam, peluang sehingga tidak menjadi sesuatu yang sia-sia perjuangan para pahlawan. Kita harus mengisi ruang merdeka sehingga kehidupan menjadi lebih baik. Ruang merdeka yang kita maksudkan adalah perkembangan pola kehidupan. 

Kehidupan ini sangat dinamis. Setiap saat mengalami perubahan yang sangat signifikan terhadap upaya survival setiap orang. Perubahan-perubahan itu membawa konsekuensi bagi setiap orang sebagai pelaku aktif kegiatan hidup. Konsekuensi tersebut adalah keharusan untuk mengembangkan diri agar dapat menghadapi dan menyelesaikan tuntutan kehidupan. Dan, untuk proses pengembangan diri, maka proses pendidikan menjadi harapan utama. 

Artinya, proses pendidikan di jaman merdeka adalah untuk menghadapi kehidupan sehingga tingkat survival diri meningkat. Jika tingkat survival meningkat, maka kita dapat bertahan dan mempertahankan eksistensi kita sebagai pelaku kehidupan. Kualitas diri yang terus berkembang sebagai hasil proses pendidikan menyebabkan kita dapat melewati seleksi alam kehidupan. 

a. Kebutuhan Peningkatan Kualitas Diri

Proses pendidikan meningkatkan kualitas diri. Hal ini karena proses pendidikan merupakan upaya sadar yang kita lakukan untuk menjadi lebih baik. Pendidikan membawa perubahan signifikan atas kompetensi seseorang. Perubahan yang kita maksudkan adalah dari kondisi minus menjadi surplus, dari tidak dapat menjadi dapat, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak beradab menjadi beradab, dan sebagainya. 

Kita selalu berharap agar kualitas diri kita meningkat, bahkan terbaik dari yang baik. Hal ini sangat manusiawi sebab setiap orang menginginkan hal terbaik bagi dirinya. Ini merupakan satu sisi karakter setiap orang, yaitu egois. Pemenuhan kebutuhan diri sendiri merupakan hal utama dalam kehidupan. Tidak ada orang yang tidak egois, kecuali mereka yang berkualitas diri.

Proses pendidikan yang diikuti dan dijalani adalah wujud dari egoisme diri yang kita kenal dengan sebutan ambisi. Egoisme seseorang merangsang naluri bertahannya untuk mewujudkan harapannya. Naluri itu kita katakan sebagai ambisi diri. Ambisi inilah yang sesungguhnya merupakan energi dalam diri dan selanjutnya kita sebut sebagai semangat.

Bahwa proses pendidikan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan Peningkatan Kualitas diri. Proses dilakukan secara bertahap dari tingkatan dasar hingga tingkatan tinggi, bahkan terus dilakukan sepanjang hayat dikandung badan. Kita mengikuti proses pendidikan karena kita ingin kualitas diri kita meningkat secara signifikan dan proporsional.

b. Kebutuhan Pengakuan Eksistensi Diri

Proses pendidikan akan meningkatkan kualitas diri seseorang. Saat kualitas diri sudah meningkat, maka keberadaan seseorang dalam lingkungannya juga meningkat. Peningkatan keberadaan ini dapat dilihat dari peran serta seseorang dalam kehidupan masyarakatnya. Semakin berkualitas seseorang, semakin penting perannya dalam kehidupan masyarakatnya. 

Setelah mengikuti proses pendidikan, membawa konsekuensi pada perannya di masyarakat, maka ini merupakan pengakuan terhadap kualitas dirinya. Dan, semua orang mempunyai keinginan tersebut. Setiap orang berkeinginan agar masyarakat mengakui keberadaannya dalam kehidupan dengan memberdayakan kualitas dirinya. 

Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin berkualitas. Itu logisnya. Oleh karena itu, para orangtua berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga tingkat tertinggi. Hal ini secara implisit merupakan harapan agar keberadaannya diperhatikan orang lain. Hal ini merupakan kebutuhan setiap orang. Pengakuan ini memungkinkan mereka mendapatkan respon positif, misalnya lapangan kerja dan yang lainnya.

Pendidikan memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Bahkan, merupakan kewajiban bagi kita untuk mengikuti proses pendidikan atau menuntut ilmu. Hal ini karena kita adalah bagian integral dari kehidupan yang terus mengalami perubahan. Dan, setiap perubahan membawa konsekuensi yang berupa tuntutan untuk beradaptasi.  Untuk dapat beradaptasi, maka kemampuan diri harus ditingkatkan sesuai tingkat kebutuhan. Proses peningkatan dapat dilakukan dengan belajar. Sementara itu, proses belajar dapat dilakukan dalam bingkai proses pendidikan.

Selamat menikmati proses pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika kehidupan. Jangan kalah pada kehidupan, sebab sesungguhnya kita yang menentukan kondisi kehidupan.

Semangat!!


Mohammad Saroni
Gembongan, 14 Oktober 2022

Tidak ada komentar: