Jumat, 21 Oktober 2022

MEMPERSIAPKAN SISWA UNTUK PROGRAM ASISTENSI

Proses belajar merupakan proses exit dan entry yang dilakukan secara terus menerus secara berkesinambungan sehingga terjadi perubahan kemampuan secara signifikan. Perubahan menjadi muatan utama dalam proses belajar sehingga sekaligus sebagai parameter keberhasilan proses. Oleh karena itu, setiap pembelajar berkewajiban untuk terus berproses. Artinya, tidak boleh ada jeda terlepas dengan tidak belajar. Setiap saat adalah belajar. Dan, hal tersebut sebenarnya sudah kita lakukan setiap saat. Permasalahannya adalah efektivitas proses tersebut. 

SETIAP ORANG ADALAH PEMBELAJAR

Menurut KKBI, pembelajar adalah orang yang sedang mempelajari sesuatu. Berdasarkan pengertian ini, maka kita memang pembelajar. Setiap orang adalah pembelajar sebab kita pasti sedang mempelajari banyak hal. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk terus belajar. Berbagai hal harus kita pelajari untuk meningkatkan kemampuan diri kita. Kita sangat menyadari bahwa peningkatan kemampuan hanya dapat dilakukan jika kita melakukan proses penambahan kemampuan. 

Setiap orang berkeinginan untuk mengembangkan kemampuan diri. Hal ini merupakan salah satu bentuk kesadaran atas tanggungjawab dan kewajiban menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup. Jika, tidak ada penambahan kemampuan, baik kognisi, afeksi, maupun psikomotor, kita akan kesulitan dalam kehidupan. Hal ini karena kehidupan sangatlah dinamis, selalu mengalami perubahan karena perkembangan pola kehidupan. 

Kita hidup untuk menghadapi kehidupan. Kehidupan memberikan dampak langsung terhadap kita. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri agar dapat menghadapi dan menyelesaikan yang terbaik untuk diri kita saat dampak menerpa kita. Langkah persiapan tersebut adalah dengan belajar. Setiap kali kita dihantam dampak, maka respon diri adalah berupa proses pengembangan diri. Proses inilah yang kita sebut sebagai proses belajar. Kita belajar dari dampak tersebut sehingga mempunyai kemampuan untuk menghadapi dampak kehidupan. 

Kita dapat melakukan banyak hal sebab kita tidak pernah berhenti belajar sehingga kemampuan kita meningkat secara signifikan. Setiap kali menghadapi kesulitan hidup, kita belajar untuk mampu bertahan terhadap kesulitan tersebut dan keluar sebagai pemenang. Belajar memberikan kita pengalaman untuk menghadapi permasalahan hidup. 

ANAK SEBAGAI ASISTEN PEBELAJAR

Anak sebagai seorang pembelajar sudah pasti mendapatkan pengalaman terkait 3 (tiga) yaitu pengetahuan, karakter, dan keterampilan. Informasi yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran dan hasil ramban anak-anak di dunia maya merupakan kompetensi diri yang dapat menjadikannya sebagai pebelajar. Anak-anak dapat menjadi sosok yang mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif kehidupan. Oleh karena itu, pada saat penyelenggaraan proses pembelajaran, anak dapat menyampaikan pengalaman pelajar kepada teman-temannya. Kegiatan ini dapat kita katakan sebagai asistensi pebelajar.

Anak-anak dengan kemampuan baik dapat mendampingi teman-temannya menjalani proses belajarnya. Artinya, anak-anak akan mendampingi temannya mempelajari materi pelajaran yang mereka kuasai. Interaksi dan komunikasi antar anak merupakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi mereka. Mereka berada pada level situasi dan kondisi yang sama sehingga aspek psikis mereka tidak mengalami tekanan. Kita menyebutnya pembelajaran sejawat.

Pembelajaran sejawat memungkinkan anak-anak menjalani proses dengan nyaman. Hal ini karena pola penyampaian materi menggunakan bahasa yang mereka pahami, bahkan mereka berada pada level psikis yang sama. Mereka tidak merasa tertekan karena keseganan ataupun ketakutan pada pembimbing mereka. Jika ada hal yang kurang dipahami, mereka dapat langsung bertanya teman pembimbingnya. Mereka tidak takut untuk bertanya. Dan, cara teman pembinbing menggunakan bahasa yang mereka pahami, bahasa selevel mereka. 

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK

Salah satu hal penting dalam proses pembelajaran adalah meningkatkan rasa percaya diri anak didik. Hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran, terkait nilai-nilai positif dalam kehidupan. Bagaimana seorang anak dapat menempatkan diri dalam kehidupannya dengan sebaik-baiknya. Kita membimbing anak-anak untuk menjadi orang-orang berkatakter sehingga siap menghadapi segala hal dalam kehidupan. 

Pembelajaran asistensi memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk dapat mendampingi teman-temannya belajar. Posisi ini menjadikan anak sebagai sosok penting dalam proses pembelajaran. Posisi ini diyakini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam hati anak-anak. Rasa percaya diri ini akan melahirkan sosok-sosok yang mampu bertahan dalam kehidupan. Mereka akan menjadi sosok yang tangguh dan selalu mampu menghadapi serta menyelesaikan permasalahan hidup. 

Selama ini, permasalahan yang kita hadapi adalah rendahnya peran aktif belajar anak-anak. Anak-anak lebih banyak yang pasif dalam proses pembelajaran. Mereka hanya menerima materi dan informasi yang disampaikan oleh guru dan terdiam saat guru menugaskan untuk pengembangan lebih lanjut materi tersebut. Tetapi, kondisi tersebut dapat dianulir jika mereka sebaya. Anak-anak tidak takut saat harus bertanya terkait kesulitan yang dihadapi dan anak pendamping dapat menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya. 

Pembelajaran asistensi memang merupakan salah satu cara untuk menghapus bentangan jarak guru dan siswa. Dengan pembelajaran asistensi, maka anak-anak belajar bersama. Dua manfaat kita dapatkan sekaligus, yaitu peningkatan kemampuan dan membangun kepercayaan diri. 

Begitulah pembelajaran asistensi kita selenggarakan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.


Mohammad Saroni
Penulis Orang Miskin Harus Sekolah
Tinggal di 
Gembongan, Gedeg, Mojokerto
Hp. 085784990514
Surel: mohammad_saroni13@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: