Minggu, 31 Januari 2010

Menerapkan Kompetensi Keahlian dalam Kehidupan

Salah satu aspek penting yang diharapkan dapat menjadi bekal kehidupan anak setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah adalah keterampilan yang aplikatif. Hal ini sangat erat dengan kenyataan bahwa anak-anak yang mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah kejuruan mempunyai visi untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten pada bidangnya. Visi ini sejalan dengan konsep penyelenggaraan pendidikan kejuruan, yaitu menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan siap bekerja sebagai tenaga kerja kelas menengah. Anak-anak yang bersekolah di sekolah kejuruan memang diarahkan menjadi pribadi-pribadi mandiri sebagai tenaga kerja, baik sebagai tenaga di bengkel-bengkel orang atau di bengkel miliknya sendiri, berwirausaha.
Pentingnya Kompetensi Keahlian Anak Didik
Sumber daya manusia merupakan sosok-sosok penting yang secara langsung menangani setiap masalah kehidupan. Sementara permasalahan hidup semakin hari semakin krusial dan rumit sehingga perlu orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menyelesaikannya. Kesulitan ini jika tidak segera diselesaikan, tentunya berdampak negative atas seluruh tatanan kehidupan. Jika jumlah orang-orang yang mampu banyak, tentunya dapat menyelesaikan masalah sebaik-baiknya.
Dan, sekolah sebagai institusi formal penyelenggara proses pendidikan dan pembelajaran mempunyai peranan yang sedemikian rupa sehingga kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten harus segera dipenuhi. Sekolah harus menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran yang memungkinkan anak-anak menjadi orang-orang yang kompeten dalam, bidangnya. Kompeensi ini terutama dalam aspek keahlian yang mereka pelajari. Kompetensi keahlian inilah yang selanjutnya menjadi brandingself bagi anak didik dalam menghaapi kehidupan. Dengan brandingself inilah, maka eksistensi anak diakui oleh masyarakat dan selanjutnya hal tersebut memberikan kesempatan bagi anak mendapatkan pekerjaan dari masyarakat. Pekerjaan inilah yang menjadi sumber income kehidupan mereka dan keluarga.
Kompetensi keahlian yang dimiliki anak didik memang sangat penting bagi proses survive anak dalam kehidupannya di masyarakat. Dengan kompetensi yang dimiliki, maka anak didik dapat melakukan berbagai kegiatan yang memberikan income financial bagi kehidupannya. Dengan demikian, maka anak tidak perlu kebingungan bekerja setelah menyelesaikan masa belajarnya di sekolah. Kompetensi keahlian inilah yang menjadi jembatan bagi anak untuk menyeberangi sungai kehidupan yang penuh gejolak. Kalaupun jembatan itu rusak, maka kompetensi tersebut dapat mengantarkan anak hingga keseberang sebab anak mempunyai kompetensi untuk berenang. Anak didik tidak perlu kebingungan mencari pekerjaan sebab dengan kompetensi yang dimiliki, maka banyak perusahaan yang membutuhkan keahlian tersebut atau anak-anak menerapkan konsep kerja mandiri, wirausaha dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya tersebut.
Setiap saat, banyak anak-anak yang menyelesaikan masa pendidikan dan pembelajarannya, itu berrati mereka secara serentak terjun ke masyarakat untuk bekerja, mencari pekerjaan atau menciptakan pekerjaan. Dua hal terakhir inilah yang selanjutnya menjadi pilihan akhir untuk anak-anak, berperan sebagai pencari pekerjaan ataukah menciptakan pekerjaan untuk dirinya dan atau orang-orang di sekitarnya. Semakin besar kompetensi keahlian anak didik, kesempatan untuk survive dalam hidup lebih besar pula. Semakin kompeten, berarti semakin terbuka kesempatan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. Dan, kondisi inilah yang sebenarnya kita harapkan dimiliki oleh anak didik sebagai hasil proses pendidikan dan pembelajaran.
Menerapkan Kompetensi Keahlian dalam Kehidupan
Permasalahan yang selanjutnya dihadapi oleh anak adalah setelah mereka menyelesaikan masa pendidikannya. Apa yang harus mereka lakukan setelah menyelesaikan amsa pendidikannya? Hal ini seringkali menjadi sesuatu fenomental bagi masyarakat. Dalam hal ini, jalan yang dituju oleh anak didik dapat dibedakan atas meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi ataukah langsung terjun ke masyarakat sebagai tenaga kerja.
Untuk mereka yang melanjutkan masa pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mungkin tidak begitu bermasalah sebab selanjutnya tugas mereka adalah belajar dan belajar. Tetapi, bagi mereka yang memutuskan langsung terjun ke dunia kerja, mungkin karena orangtua tidak mampu membiayai atau mereka merasa tidak mampu secara intelektualitas, maka kompetensi keahlian menjadi sesuatu yang sangat penting. Mereka harus dapat melakukan kegiatan produktif yang memberikan income bagi kehidupannya.
Oleh karena itulah, maka hal terpenting yang harus dilakukan oleh anak didik, bahkan jauh sebelum mereka menyelesaikan masa pendidikannya adalah menerapkan kompetensi keahlian dalam kehidupannya. Penerapan kompetensi keahlian ini merupakan perwujudan dari upaya pemberdayaan sumber daya manusia secara maksimal. Hal ini sangat memungkinkan sebab segala aspek pendidikan dan pembelajaran yang diikuti oleh anak didik merupakan keterampilan yang secara langsung dapat diterapkan dalam kehidupan.
Dan, kegiatan ini dijadikan sebagai satu keharusan atau program bersama antara pemerintah, sekolah, orangtua , anak didik, dan masyarakat. Dengan menjadikan hal ini sebagai program bersama, maka secara langsung tertanamkan kesadaran bahwa mereka memang harus melakukan hal tersebut jika ingin proses pendidikannya seutuhnya, artinya anak didik tidak hanya menguasai teori melainkan juga praktik dari materi pelajarannya. Anak didik benar-benar menjadi kelompok intelektualis muda (young inteligentsia) sekaligus sebagai ahli muda (young practised). Intelektualis muda memebrikan kesempatan untuk belajar lebih jauh, praktikan muda memberikan kesempatan anak untuk berkiprah dalam dunia kerja secara langsung.
Sekolah kejuruan sebagai institusi penyelenggara pendidikan, pembelajaran, sekaligus pelatihan keterampilan bagi anak didik memang mempunyai tanggungjawab yang besar dalam memberikan kesempatan anak untuk berkiprah aktif dalam kegiatan produktif. Kegiatan produktif inilah yang merupakan langkah penerapan kompetensi keahlian anak didik. Jika hal ini dilakukan, maka proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah benar-benar memfasilitasi kesempatan anak didik untuk eksis dalam kehidupannya di masyarakat. Sekolah harus melaksanakan hal ini jika menginginkan anak didiknya menjadi sosok-sosok kreatif dan inovatif untuk kehidupannya. Menerapkan kompetensi keahlian dalam kehidupan menjadi cermin keberhasilan dunia pendidikan dalam mengelola proses mempersiapkan anak didik menjadi orang-orang yang berdaya bagi kehidupan.
Pentingnya Kompetensi Keahlian Bagi Hidup
Tingkat persaingan hidup semakin lama semakin ketat. Hal ini dapat kita ketahui dari kenyataan bahwa jumlah pencari kerja semakin banyak. Tingkat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terasa semakin sulit. Jika pada beberapa waktu lalu, kesulitan itu dialami oleh mereka yang berpendidikan rendah, sekarang ternyata berkembang hingga mereka yang berpendidikan tinggi.
Jika pada jaman dulu, orangtua selalu mendorong anak-anaknya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya dengan asumsi bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin terbuka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang ringan tetapi memberikan hasil besar. Dan, pada saat itu hal tersebut memang sangat signifikan. Bakan pada saat tersebut, orang-orang dapat berpindah tempat kerja dengan begitu mudahnya. Mereka tidak perlu susah-susah mencari pekerjaan sebab tidak sedikit dari mereka yang bekerja karena panggilan dinas dari instansi tertentu. Mereka tidak perlu membuat lamaran kerja dan menawarkan kesana kemari. Saat itu pekerjaan yang mencari pekerja.
Tetapi, untuk saat sekarang hal tersebut tidak menjamin bagi kita. Bahwa untuk saat sekarang ini kondisi mengalami perubahan yang sangat drastic sebab konsumen dan produsen sudah tidak seimbang. Lapangan pekerjaan dengan jumlah para pencari pekerjaan sudah sangat tidak seimbang. Satu lapangan pekerjaan harus direbut ribuan calon pekerja. Dengan demikian persaingannya semakin ketat. Mereka yang tidak siap untuk ikut bersaing, maka tersingkirkan dari antrian panjang para pencari pekerjaan. Dan, yang muncul sebagai pemenangnya adalah mereka yang mempunyai kemampuan, baik kemampuan intelektual, keterampilan dan mereka yang mempunyai kemampuan dalam sisi finansialnya.
Dengan memperhatikan gambaran sederhana tersebut, setidaknya kita mengetahui bahwa tingkat persaingan di dunia kerja memang sangat ketat dan tidak semua orang mendapatkan kesempatan. Oleh karena itulah, maka perlu ada langkah-langkah konkrit untuk memberikan bekal aplikatif bagi kehidupan ini. dengan perubahan pola hidup menuju globalisasi dalam segala aspek, tentunya dibutuhkan orang-orang yang selalu siap dalam kondisi apapun. Kita tidak membutuhkan orang pandai tetapi hanya secara teoritis semata, tidak mempunyai keterampilannya terkait dengan kepandaiannya tersebut. Begitu juga, kita tidak butuh orang yang mampu secara praktik tetapi tidak mempunyai bekal teorinya. Sedapat mungkin, kita harus mengkondisikan adanya perimbangan antara teori dan praktik.
Kompetensi keahlian untuk saat sekarang sudah menjadi satu kondisi yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Ada banyak contoh yang mengalami kegagalan dalam hidupnya sebab pada dirinya tidak ada kompetensi yang mampu dijadikan sebagai bekal kehidupannya. Mereka boleh pandai, tetapi sama sekali tidak mempunyai kemampuan, kompetensi sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Akibat yang terjadi adalah mereka tersingkir dalam persaingan tenaga kerja. Cukup banyak calon pekerja yang gugur dan terjerebab dalam ketidakberdayaan saat harus bersaing dengan yang lainnya. Mereka mempunyai tingkat kepandaian yang tinggi tetapi, tidak didukung keterampilan yang memadai sehingga tidak dapat survive dalam kehidupannya.
Tetapi hal tersebut sangat berbeda jika yang kita bicarakan adalah orang-orang dengan tingkat kompetensi diri yang tinggi. Walaupun mereka tidak pandai tetapi keterampilan yang mereka miliki merupakan bekal yang tidak ternilai harganya. Orang-orang dengan tingkat kompetensi tinggi masih mempunyai kesempatan untuk bekerja walaupun mereka tidak mendapatkan pekerjaan dari orang lain. Dengan kompetensi yang dimiliki, maka mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan produktif. Mereka tetap survive walaupun tidak perlu melamar pekerjaan. Mereka dapat menerapkan kompetensi dirinya untuk bertahan hidup.
Disinilah pentingnya eksistensi kompetensi keahlian dimiliki oleh anak didik, sebab sebenarnya kehidupan ini hanya dapat berlangsung jika ada orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan produktif bagi masyarakatnya. Oleh karena itulah, maka kita sebagai pembimbing, fasilitator pendidikan dan pembelajaran anak didik seharusnya mulai mengarahkan kerangka proses pada pembekalan kompetensi keahlian bagi anak didik. berikan keterampilan sebanyak-banyaknya kepada anak didik agar mereka dapat survive dalam kehidupannya.
Kompetensi Keahlian untuk Hidup
Kompetensi keahlian adalah keistimewaan yang dimiliki seseorang dan menjadi brandingself. Kompetensi keahlian ini berbeda untuk setiap orang sebab semua tergantung pada kemampuan menyerap dan memahami aspek keahliannya. Semakin bagus tingkat pemahamannya, maka smakin bagus tingkat kompetensinya.
Di dalam kehidupan, tuntutan atas kemampuan istimewa sangatlah penting sebab tingkat persaingan hidup semakin ketat. Dengan pola kehidupan yang dinamis dan konsekuensi logis atas setiap kondisi yang dihadapi, maka setiap orang harus mempunyai ‘kartu As’ yang dapat dipergunakan untuk menghadapinya. Kartu As inilah yang menjadi cirri khas untuk setiap orang sehingga membedakannya dengan orang lain. Perbedaan inilah yang selanjutnya menjadi penentu posisi seseorang dalam kehidupan.
Tentunya dalam hal ini, orang-orang yang mempunyai kompetensi tinggi menempati posisi baik dalam kehidupan sedangkan mereka yang tidak mempunyai kompetensi tersisih dan terpinggirkan. Selanjutnya hal ini membuka kesempatan bagi dirinya untuk bersaing mendapatkan segala hal yang dibutuhkan dlaam kehidupan.
Jadi sebenarnya, kompetensi keahlian adalah sarana untuk hidup. Dengan memanfaatkan kompetensi keahlian yang kita miliki, maka kita dapat menghadapi kehidupan dengan sebaik-baiknya. Setiap permasalahan hidup dapat kita hadapi dan selesaikan dengan kompetensi keahlian yang kita miliki. Walaupun kompetensi keahlian sedemikian kecil, tetapi jika diterapkan sebaik-baiknya dan proprosional, maka hal tersebut dapat meningkatkan survive hidup. Misalnya menulis, jika kita mempunyai kompetensi menulis, maka menulis dapat kita jadikan sebagai sumber income kehidupan kita. Dengan menulis, maka banyak orang yang mampu bersaing dalam hidupnya dan bertahan dari kesulitan yang ada. Begitu juga dalam hal yang lain. Kompetensi keahlian yang kita miliki adalah untuk menghadapi hidup dan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dalam kehidupan. Itulah urgensinya.

Tidak ada komentar: