Senin, 07 Desember 2009

Membawa Anak didik ke Dunia Usaha

Perkembangan pola kehidupan menuntut setiap orang untuk selalu siap menghadapi kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang harus disiapkan dalah kemampuan menghadapi persaingan global. Untuk itulah, maka setiap orang harus mempunyai kemampuan khusus yang mampu menjawab permasalahan dalam kehidupannya.
Dan, proses belajar adalah proses mengalami, yaitu kegiatan yang harus dilakukan secara intens dan terstruktur untuk dapat menguasai dan memiliki satu atau banyak kompetensi (multicompetency) sehingga setiap permasalahan yang tumbh dalam kehdupan dapat segera diatasi dan diselesaikan sebaik-baiknya.
Untuk hal tersebut, maka proses belajar yang terbaik adalah langsung terjun ke tempat dimana kegiatan hidup harus dilaksanakan, yaitu tempat kerja atau dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itulah, maka untuk dapat memberikan bekal kemamuan menghadapi persaingan global bagi anak didik, sekolah sudahsaatnya melakukan terobosan kegiatan belajar dengan menggandeng secara intens perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama dengan bidang keahlian yang diajarkan kepada anak didik. Anak didik harus dikirim ke perusahaan, dunia usaha dna dunia industri agar mereka mengalami secara langsung segala hal yang dikerjakan saat mereka menyelesaikan masa pendidikan dan terjun ke dunia masyarakat.
Sekolah harus membawa anak didik ke dunia usaha agar mereka mengetahui bahwa sinergisitas antara proses pembelaqjaran dan dunia usaha adalah keniscayaan dan tidak dapat dianggap sepele. Dan, salah satu aspek penting yang sangat berperan adalah pengalaman langsung yang dialami anak didik saat belajar menjadi bekal terbaik.
Maka,sebaiknya setiap sekolah membuat kesepakatan dengan dunia usaha untuk proses pembelajaran anak-anak didiknya, khususnya sekolah kejuruan yang memang mengemban program persiapan anak didik menjadi sosok-sosok yang siap bekerja, baik bekerja dengan orang lain, sebagai pekerja atau bekerja mandiri,s ebagai enterpreneur untuk kehidupan masyarakatnya.
Sekarang, masalahnya, sudah siapkah dunia usaha bergendeng tangan secara maksimal dengan dunia pendidikan dan tidak memandang sebelah mata terhadap program yan disusun sekolah atau dunia pendidikan...

Tidak ada komentar: