Latar Belakang
Di dalam proses pembelajaran, peranan guru masih sangat penting dan menjadi pusat dari proses walaupun proses pembelajaran pada saat sekarang sudah memposisikan anak didik sebagai subyek pembeljaaran sehingga seharusnya yang memegang peranan penting adalah anak didik itu sendiri. Sementara guru diposisikan sebagai fasilitator, yaitu sosok yang memberikan fasilitas pembelajaran kepada anak didik sehingga anak didik mendapatkan segala hal yang diinginkannya dari proses pembelajarannya.
Memang seharusnya seorang guru hanyalah mendampingi atau mem-fasilitasi proses pembelajaran yang dijalani oleh anak didik. Dalam hal ini berarti seorang guru hanyalah berupaya untuk memberikan bantuan kepada anak didik agar tidak mengalami kesulitan pada saat mengikuti proses pem-belajaran atau membantu anak didik yang mengalami kesulitan pada saat mengikuti proses pembelajaran sehingga terlepas dari kesulitan tersebut.
Sementara untuk dapat memberikan bimbingan ataupun fasilitasi untuk anak didik yang kesulitan dalam proses pembelajaran maka guru harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan anak didik. Setidaknya guru harus benar-benar memahami permasalahan yang sedang dialami oleh anak didik sedemikian rupa sehingga yang diberikan kepada anak didik benar-benar merupakan solusi dari setiap permasalahan. Guru perlu mempunyai keterampilan khusus berkaitan dengan masalah agar tumbuh kepercayaan di hati anak didik atas kemampuan yang dimiliki guru-nya.
Untuk memiliki keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan kon-disi di lapangan, maka pengembangan dan perkembangan kemampuan guru secara teratur dan sistematis harus selalu mengalami up grade. Up grade ke-mampuan ini menuntut guru untuk dapat mengembangkan kreativitasnya secara maksimal. Setiap saat guru harus selalu menambah kemampuan dan keterampilannya sehingga selalu up to date dan sesuai dengan kebutuhan jaman. Jika guru tidak menambah pengetahuan dan keterampilannya, maka apa yang diberikan kepada anak didik merupakan hal usang yang seharus-nya sudah masuk museum dan dipeti kaca.
Pengembangan kemampuan guru seharusnya selalu menjadi pola pe-mikiran setiap guru sehingga selalu siap memberikan hal terbaru bagi anak didiknya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kehidupan ini adalah sesuatu yang dinamis. Setiap saat kondisi di dalam kehidupan kita selalu mengalami perubahan, yang kadang kala sangat jauh berbeda dengan kon-disi yang sudah kita alami. Misalnya, norma kehidupan yang dahulu begitu kita agugkan, saat sekarang begitu saja berubah sehingga anak-anak sekarng banyak yang tidak mempunyai norma kehidupan sebagaimana pola ke-hidupan positif yang dahulu selalu ditekankan para orangtua kepada kita.
Tentunya kita tidak dapat begitu saja memberikan arahan kepada anak didik dengan mendasarkan kemampuan atau bekal pengetahuan norma yang kita miliki dari para orangtua kita sebab hal tersebut dianggap sebagai se-suatu yang out to date, kuno! Oleh karena itulah, maka dituntut kemampuan guru untuk berkreasi sebagai bentuk improvisasi dan antisipasi terhadap kondisi
Kreativitas atau daya kreasi seorang guru memegang peranan penting dalam memfasilitasi kebutuhan belajar anak didik. Tanpa kreativitas guru, maka proses pembelajaran menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan dan tidak menarik bagi anak didik. Anak didik mersakan betapa proses pembel-ajaran sebagai sesuatu yang monoton dan statis. Akibatnya, anak-anak enggan mengikuti proses pembelajaran dan hasilnya tentu saja minimal! Karena enggan mengikuti proses pembelajaran, maka hasilnya sama sekali jauh dari keinginan, yaitu nol besar! Semua pembelajaran yang diberikan oleh guru sama sekali tidak masuk ke dalam otak dan pengalaman belajarpun kosong.
Kreativitas Adalah Symbol Kualitas Diri
Ya. Kreativitas adalah simbol kualitas seseorang. Semakin banyak kreativitas yang dihasilkan, maka semakin tinggi dan baik kualitas seseorang. Hal ini mencerminkan bahwa pola pemikirannya sangat dinamis dan berkembang sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Kegiatan pembeljaran adalah merupakan implementasi kehidupan masya-rakat di dalam sebuah lingkungan sempit dengan seorang pengelola yang berstatus sebagai guru atau fasilitator. Dengan adanya pembimbing atau fasilitator inilah, maka proses dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan secara berurutan dan sistematis.
Sementara keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran ada kenyata-annya tidak hanya tergantung pada anak didik sebagai subyek didik, melainkan juga tergantung pada kepiawaian guru di dalam proses pembel-ajaran. Semakin piawai seorang guru, maka semakin besar keberhasilan proses pembelajaran. Dan, kepiawaian seorang guru dapat ditunjukkan dalam bentuk keterampilan guru dalam membimbing dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Dan, kepiawaian seorang guru tidak lain mnggambarkan tingkat kualitas diri sang guru. Di sisi lain, kepiawaian dapat dimiliki oleh guru jika setiap saat selalu melakukan berbagai kegiatan yang mengarah pada pengembangan dan perkembangan kemampuan drii berkaitan dengan profesinya atau lebih sering dikatakan sebagai aspek pengembangan profesi
Di dalam proses pembelajaran, kemampuan guru untuk membimbing anak didik mempelajari materi pembelajaran sangat menentukan tingkat kualitas pemahaman anak terhadap materi pelajaran bersangkutan. Sedangkan kemampuan anak didik sangat beragam sehingga menuntut guru untuk bekerja keras
Setidaknya dalam hal ini kita berpedoman pada kenyataan bahwa hanya orang-orang yang mempunyai kreativitas saja yang mampu menghadapi kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Dan, umumnya orang-orang yang mempunyai banyak kreasi adalah orang-orang yang berkualitas artinya di dalam kehidupannya banyak sekali dihasilkan karya yang mampu memberi-kan nilai plus bagi kehidupan manusia atau dirinya sendiri.
Demikian juga halnya dengan guru yang mempunyai banyak kreasi dapat dikatakan sebagai sosok yang mempunyai kualitas diri yang tinggi sebab setiap saat selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dari dirinya untuk kehidupan. Dan, guru-guru seperti inilah yang sebenarnya sangat kita butuhkan sebagai penggerak dan fasilitator pembelajaran yang benar-benar kompeten atas bidangnya.
Satu hal yang pasti adalah bahwa guru yang kreatif mneunjukkanbahwa guru tersebut mempunyai kemampuan diri yang begitu tinggi sehingga selalu siap melakukan berbagai hal, baik yang usang maupun yang terbaru. Hal ini karena guru yang kreatif selalu merasa tertantang jika menghadapi suatu kondisi yang mungkin bagi orang lain sangat menyebalkan atau sama sekali tidak menarik untuk diselesaikan.
Kreativitas adalah symbol kualitas diri!
Membangun Brandself/ Pencitraan Diri
Brandself atau katakana saja sebagai wujud eksistensi diri atau citra diri. Setiap orang selalu ingin menampilkan eksistensi dirinya secara utuh di masyarakat sehingga hal tersebut menjadi semacam bukti bahwa professi-onalisme adalah hal paling utama harus dikerjakan.
Guru perlu, bahkan sangat perlu untuk mengembangkan kreativitas sebab hal itulah yang sesungguhnya gambaran atas dirinya. Kreativitas itulah identitas yang harus dimiliki sebagai bentuk profesi diri.
Brandself ada banyak cara untuk menciptakannya di dalam proses pembel-ajaran. hal terpenting yang harus dimunculkan oleh seorang guru dalam upaya menciptakan brandself adalah kualitas ketertarikan anak didik terhadap proses pembelajaran yang dibimbingnya. Guru harus dapat membangun dan mem-bangkitkan semangat belajar anak didik sehingga tumbuh nilai plus dirinya dihadapan anak didik.
Brandself adalah pencitraan diri terhadap kualitas diri untuk membangkitkan kepercayaan anak didik atas kemampuan guru menjadi fasilitator bagi mereka.. citra diri menjadi sangat penting sebab wilayah kerja guru adalah mempersiapkan dan mengelola sumber daya mansuia yan belum cakap dalam beberapa hal agar menjadi cakap dan mampu menerapkannya di dalam kehidupan.
Guru memang berhubungan dengan sumber daya manusia yang pada waktunya nanti mengelola negeri ini, miimal mengelola diri dan keluarganya sehingga tidak mengalami kesulitan di dalam hidup. bukankah guru itu sosok yang digugu dan ditiru? Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan citra diri yang tinggi, apa yang bakal digugu dan ditiru oleh anak didik sehingga dapat menjadi bekal hidup yang komprehensif?!
Di dalam proses pembelajaran, citra guru sangat penting bagi anak didik sebab proses pembelajaran menjadi menarik jika citra guru positif. Anak didik bakal mengikuti apa yang disampaikan oleh guru jika dimata anak didik guru tersebut mempunyai citra diri yang bagus dan patut utuk digugu dan ditiru. Jika tidak, maka tidak ada yang salah jika kemudian anak didik tidak menganggap eksis-tensi guru di hadapan mereka. Dan, akibat selanjut-nya adalah hasil proses pembelajaran yang tidak maksimal, bahkan gagal sama sekali.
Dengan mengembangkan kreativitas diri, maka sebenarnya pada saat itu guru sedang membangun brandself sedemikian rupa sehingga anak didik meman-dang positif terhadap sang guru. Tentunya kita menyadari bahwa guru dengan brandself positif selalu menjadi idola bagi anak didik dan selalu diharapkan untuk dapat mengajar di ruang kelasnya. Dan, keberhasilan selalu diawali dengan perasaan tertarik dan suka terhadap segala hal yang dilakukannya. Tanpa ketertarikan dan rasa suka, maka sudah pasti dapat menumbuhkan kemalasan di hati anak didik dan selanjutnya dapat menurunkan hasil proses belajarnya.
Oleh karena itulah, maka guru harus mengembangkan diri dengan membangun cintra dirinya atau brandselfnya sedemikian rupa sehingga secara suka rela mengikuti proses pembelajaran tanpa ada keterpaksaan dalam belajar.
Menjadi Motivator Kolega
Guru adalah makhluk social yang harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat menjalani kehidupan secara wajar dan mampu mengimplementasikan segala hal yang dimilikinya, yang dianggap mempunyai nilai lebih diban-dingkan orang lain.
Guru memang kelompok orang yang dianggap mempunyaikelebihan dibanding orang kebanyakan. Mereka diposisikan sebagai sumber informasi atau narasumber di dalam segala hal. Guru memang sangat dekat dengan ilmu pengetahuan sehingga karena hal tersebut, maka selalu menjadi titik acuan untuk menanyakan sesuatu yang tidak dimengerti oleh anggota masyarakat.
Karena hal tersebut, maka sangatlah penting bagi guru untuk mengembang-kan diri secara signifikan dengan tuntutan kehidupan dalam masyarakat. Peningkatan kualitas diri ini tidak lain untuk mengantisipasi jika ada orang lain yang menanyakan sesuatu dan inginmendapatkan jawaban yang tepat itulah salah satu peranan guru di dalam kehidupan masyarakatnya.
Di samping masyarakat umum, tidak jarang guru juga harus siap meng-hadapi pertanyaan dari kolega tentang segala hal yang mungkin tidak dimengerti. Tentunya kita tidak dapat menghindar jika ada kolega yang menanyakan sesuatu hal pada kita. apalagi jika kita dianggap sebagai kolega yang berkualitas. Tentunya banyak kolega yang datang pada kita untuk menanyakan banyak hal tersebut.
Kolega dating pada kita untuk bertanya sesuatu hal yang mereka tidak dapat menjawab atau memecahkannya. Dan, kolega itu dating sebab tahu bahwa kita mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Begitulah yang terjadi pada kita untuk para kolega sehingga kita harus selalu siap pada setiap kondisi.
Dalam kondisi seperti itu maka kita harus dapat memposisikan diri sebagai motivator bagi kolega kita sehingga mereka terdorong untuk ikut secara aktif mengembangkan kualitas diri agar proses pembelajaran dapat maksimal. Jika para kolega termotivasi untuk mengembangkan diri, maka secara langsung hal tersebut berdampak pada peningkatan kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya hal tersebut menjadikan hasil maksimal.
Termotivasinya kolega untuk secara aktif mengembangkan kualitas diri dengan lebih banyak berkreasi, khususnya yang berkaitan dengan kualitas proses pembelajaran berdampak langsung terhadap kondisi pembelajaran, dimana dengan meningkatnya kualitas guru melalui kreativitas yang dilakukannya, maka hal tersebut menjadikan semangat kerja meningkat tinggi.
Kita memang harus dapat menjadi motivator bagi kolega kita agar kondisi kerja kita seimbang, selaras danserasi serta tidak timpang satu terhadap yang lainnya. Jika saja di dalam sebuah sekolah, tingkat kreativitas atau kualitas SDM, guru tidak seimbang, maka kinerja di sekolah tersebut tidak dapat stabil, bahkan ada kecenderungan yang berkualitas bakal mendapat beban kerja yang overload, sedangkan yang tidak berkualitas malah enak-enakan santai dengan pendapatan yag sama besar. Sungguh suatu pemandangan yang sangat merisaukan jika hal seperti itu terjadi di sekolah kita.
Guru – guru yang mempunyai kreasi tinggi memang harus dapat membang-kitkan semangat para koleganya agar dapat meningkatkan kinerja dan selanjutnya menjadikan suasana kerja yang serempak dan merata pada setiap bagian tempat kerja. Di samping itu, jika kita mempunyai kualitas kerja yang sama, maka semua program dapat dicapai secara tepat dan tidak menjadikan beban jika ada program yang tertinggal.
Tentunya sebuah sekolah dapat berhasil di dalam pelaksanaan proses pembelajarannya jika para gurunya mempunyai tingkat kualitas diri yang seragam. Oleh karena itulah, perlu adanya motivasi peningkatan kualitas diri sebab pada dasarnya setiap guru selalu ingin maju dan berhasil di dalam menjalankan proses pembelajarannya.
Satu hal yang saat sekarang dapat dikatakan sebagai motivator hebat adalah program sertifikasi guru yang diberi embel-embel peningkatan penghasilan sebesar satu kali gaji, embel-embel financial! Jika seorang guru berhasil lulus di dalam proses sertifikasi, maka tentunya tingkat perekonomian keluar-ganya dapat meningkat kjauh lebih baik. Sedangkan salah satu aspek yang dinilai dalam proses sertifikasi adalah kerativitas guru di dalam menjalankan proses pembelajaran!
Kita perlu menyadari bahwa guru kita masih banyak yang belum mengem-bangkan kreativitas dirinya secara maksimal, masih banyak kemampuan diri yang tersimpan rapi di dalam laci-laci hati mereka. Bahkan tidak sedikit yang sudah membeku sehingga yang diberikan kepada anak didik hanyalah tetes-tetesan dari kreativitas yang sudah mengkristal atau membeku tadi. Lantas, apa istimewanya tetes-tetes kebekuan tersebut? Sedankan kerativitas yang beku tersebut sama sekali tidak mempunyai nilai sebab sudah kadaluwarsa, sudah out of date!
Sekali lagi, guru harus menmgembangkan kreativitasnya agar dapat mem-berikan hal terbaik bagi anak didiknya. Hal terbaik inilah yang memang sangat diharapkan dari proses pembelajaran yang dijalankan oleh guru untuk anak didiknya, juga untuk koleganya yang mungkin belum kreatif. Maka, jadilah motivator bagi kolega yang belum terbangkitkan semangat pengem-bangan diri menuju peningkatan kualitas diri dan pendidikan secara menye-luruh.
Sebagai Bentuk Tanggungjawab Profesi
Guru adalah kelompok orang yang bertugas untuk memberikan proses pembelajaran dan pendidikan untuk anak didik. Tugas ini dijalankan sebagai sebuah profesi yang diimplementasikan sebagai pengabdian hakiki.
Guru itu ptofesi dengan sekian banyak konsekuensi yang hartus disiapkan sehingga dapat menjadi professional. Profesionalitas sangat dibutuhhkan agar proses belajar benar-benar efektif dan tepat arah dan sasaran. Guru yang professional pada akhirnya akan menjadi guru efektif yang mempunyai kemampuan untuk memaksimalkan segala yang ada, baik di dalam dirinya maupun yang ada di sekitarnya. Guru-guru yang efektif berkecendeungan lebih berhasil melaksanakan proses kerja dibandingkan guru yang tidak efektif.
Tetapi bukan hal tersebut yang sedang kita perbincangkan, melainkan pentingnya guru untuk mengembangkan kreativitas driinya agar dapat bekerja secara professional sehingga bentuk pertanggungjawabannya ter-hadap profesi dapat benar-benar diwujudkan.
Bahwa, sebenarnya ketika seorang guru mencoba atau melakukan sesuatu, maka pada saat tersebut dia sedang mengembangkan kreativitas agar porses pem-belajaran yang menjadi tugasnya dapat berjalan lancar. Dengan semakin sering guru mencoba atau melakukan sesuatu, maka dirinya semakin terangsang untuk berbuat lebih banyak untuk proses kerja yang dijalaninya. Dan, semakin banyak berbuat, semakin banyak lemungkinan didapatkanya hal-hal baru yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran, seperti yang banyak dilakukan oleh guru dengan penelitian tindakan kelas atau PTK.
Setiap profesi memang menuntut konsekuensi masing-masing yang pada dasarnya berorientasi pada upaya pengembangan profesi untuk peningkatan kualitas hasil kerja. Demikian juga dengan profesi guru yang selalu berkeinginan agar anak didik dapat berhasil dalam proses belajar. Dan, guru sebagai agen pembelajaran dapat menjawab hal-hal tersebuit.
Guru yang bertanggungjawab terhadap profesi tentunya berusaha untuk memberikan hal terbaik agar tujuan belajar benar-benar tercapai. Cara yang ditempuh tidak lain adalah dengan mengebangkan kreativitas, khususnya berkaitan dengan proses pembelajran yang menjadi tanggungjawabnya. Hanya dengan berkreasi, maka proses pembelajaran lebih bagus dan bervariasi.
Kreativitas yang ditampilkan seorang guru, salah satunya berkaitan dengan srategi pembelajaran. strategi pembelajaran merupakan rangkaian cara yang diterapkan untuk menyampaikan materi pelajaran dan membimbing anak didik. Dengan strategi yang tepat, maka maksimalitas proses dapat dicapai. Dan, maksimalitas pencapaian program juga tercapai.
Pekerjaan seorang guru berdampingan dengan kedinamisan yang merupa-kan ciri kelompok orang yang selalu berkembang, sehingga guru dituntut untuk secara intens membangun kualitas dirinya dengan berbagai hal yang baru. Iniah bentuk tanggungjawab guru terhadap profesinya. Bagaimanapun seorang guru memang harus memperhatikan perkembangan kualitas profesi yang disandangnya dan kualitas hasil proses pembelajarannya. Tanpa kreativitas tinggi, maka selamanya guru hanya menjadi bagian sejarah dan tidak bakal pernah menjadi pelaku sejarah.
Penutup
Jika kita memperhatikan perkembangan kehidupan yang sudah mengglobal, dimana agar dapat survival dibutuhkan orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, maka guru sebagai fasilitator pendidikan yang pada tugasnya mengelola, mengarahkan anak didik yang nantinya sebagai SDM utama kehidupan harus segera memposisikan diri secara baik. Guru harus mempunyai kesadaran yang berorietasi pada masa depan lebih baik.
Guru harus mempersiapkan SDM masa depan dengan sebaik-baiknya melalui proses pembelajaran, baik secara formal maupun secara informal. Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh guru sebenarnya cukup banyak, tetapi yang paling esensial adalah persiapan pada kualitas dirinya. Guru harus dapat mengkondisikan dirinya agar mampu memberikan hal terbaik bagi para anak didiknya.
Memperhatikan hal tersebut, maka salah satu cara yang dirasa paling tepat adalah dengan mengembangkan kreativitas diri secara maksimal agar didapatkan kualitas diri yang terbaik. Pengembangan kretaivitas inilah yang mampu meningkatkan kualitas diri dan selanjutnya meningkatkan kualitas anak didik.
Pengembangan kreativitas pada akhirnya membawa seorang guru pada brandself yang merupakan pencitaraan diri. Jika hal ini dapat dicapai oleh seorang guru, maka sudah pasti hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran yang dijalaninya serta memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan secara umum.
Begitulah gambaran yang seharusnyadilakukan oleh seorang guru agar dapat meningkatkan kualitas diri dan pada kangkauan yang lebih luas adalah meningkatkan kualitas anak bangsa yang mengikuti proses belajar. Bukankah sebuah kenyataan, jika gurunya berkualitas, maka diyakini proses pembel-ajaran dapat maksimal dan pemahaman anak didik terhadap materi pembel-ajaran lebih bagus sebab pendidik, fasilitator mereka adalah orang-orang yang pandai dan berkualitas.
Sungguh merupakan impian panjang bagi kita untuk mengkondisikan proses pembelajaran dapat berjalan maksimal jika para pendidiknya tidak mem-punyai kemampuan atau kualitas yang diharapkan. Proses berkualitas hanya dapat diwujudkan jika para pengelolanya atau pendidiknya adalah orang-orang yang berkualitas. Maka, mulailah kita mengembangkan kreativitas kita sekarang agar kualitas pendidikan di negeri ini dapat diangkat dari keter-purukannya. Sekali lagi kita perlu mengingat bahwa kreativitas menunjuk-kan tingkat kualitas seseorang! Maka, marilah kita tingkatkan kreativitas kita di dalam proses pembelajaran agar peningkatan kualitas diri tercapai dan membawa peningkatan kualitas pembelajaran. Bukankah kita termasuk kelompok orang-orang yang kreatif?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar