Pada awalnya manusia itu serba tidak memahami kondisi lingkungannya. Mereka datang dalam kondisi tanpa bekal praktis. Dari Tuhan mereka haya dilengkapi wadah bagi penampungan setiap kondisi yang ada di kehidupan dunia. Semua yang diberikan Tuhan pada manusia masih dalam bentuk belum matang, dan manusia harus melakukan langkah-langkah untuk mematangkannya. Ada yang mengkarbit kemampuannya sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tingkat kemampuan maksimal.
Kita mengetahui bahwa pada awalnya pola hidup manusia dapat dikatakan 'liar'. mereka hidup tanpa peradaban sebagaimana manusia sekarang. Mereka hidup kembara, menggantungkan hidup pada alam secara langsung. Mereka makan apa yang disajikan alam pada mereka. Tidak memanipulasi alam untuk hidupnya. Tempat hidupnya juga sederhana, ada yang di dalam gua, ada yan dalam hutan dengan gubuk sederhana. Pakaian-pun seadanya, cawat dari dedaunan dan rumbai-rumbai. Tanpa malu.
Sekarang semua berubah. Orang sekarang sudah mengenal peradaban. Mereka mengenal cara berpakaian, cara mendapatkan makanan secara cepat dan instan. Mereka mengerti bahwa sebenaranya alam itu dapat dikelola untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
tahukah kita, bahwa semua kepandaian, keterampilan manusia sehingga mampu meng- kondisikan hidupnya sedemikian makmur dan teratur adalah karena peran serta proses pendidikan dan pemelajaran.
Proses pendidikan dan pemelajaran yang dilakukan oleh manusia, awalnya adalah dari alam secara langsung. Mereka melihat, menyaksikan semua kejadian, fenomena di alam, terutama yang berkaitan dengan kehidupan mereka, lalu mereka menerapkannya dalam hidup diri. Mereka belajar langsung pada awal.
Tetapi, kemudian fenomena tersebut mengalami perubahan sejalan dengan dinamisasi kehidupan yang terus berkembang. Mereka tidak dapat terus menerus mengandalkan alam untuk kehidupan mereka, maka mencoba untuk berpikir secara sistematis dan mengelola proses pendidikan dan pemelajaran tersebut, maka kita mengenal sekolah. Bukankah sekolah itu dari kata scholae yang artinya waktu terluang?!
Dengan pendidikan yang kita alami, maka setidaknya kita dapat menyuluh perjalanan hidup kita sehingga dapat mengetahaui mana jalan yang berlobang, jalan yang rusak, jalan yang benar dan sebagainya.
Pedidikan itu memang merupakan obor bagi kehidupan kita agar kita tidak salah jalan!
Sekarang semua berubah. Orang sekarang sudah mengenal peradaban. Mereka mengenal cara berpakaian, cara mendapatkan makanan secara cepat dan instan. Mereka mengerti bahwa sebenaranya alam itu dapat dikelola untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
tahukah kita, bahwa semua kepandaian, keterampilan manusia sehingga mampu meng- kondisikan hidupnya sedemikian makmur dan teratur adalah karena peran serta proses pendidikan dan pemelajaran.
Proses pendidikan dan pemelajaran yang dilakukan oleh manusia, awalnya adalah dari alam secara langsung. Mereka melihat, menyaksikan semua kejadian, fenomena di alam, terutama yang berkaitan dengan kehidupan mereka, lalu mereka menerapkannya dalam hidup diri. Mereka belajar langsung pada awal.
Tetapi, kemudian fenomena tersebut mengalami perubahan sejalan dengan dinamisasi kehidupan yang terus berkembang. Mereka tidak dapat terus menerus mengandalkan alam untuk kehidupan mereka, maka mencoba untuk berpikir secara sistematis dan mengelola proses pendidikan dan pemelajaran tersebut, maka kita mengenal sekolah. Bukankah sekolah itu dari kata scholae yang artinya waktu terluang?!
Dengan pendidikan yang kita alami, maka setidaknya kita dapat menyuluh perjalanan hidup kita sehingga dapat mengetahaui mana jalan yang berlobang, jalan yang rusak, jalan yang benar dan sebagainya.
Pedidikan itu memang merupakan obor bagi kehidupan kita agar kita tidak salah jalan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar